Sumber :
- ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
VIVA.co.id
- Seluruh penerbangan di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, dibatalkan sejak Selasa 6 Oktober 2015. Hal ini akibat kabut asap tebal yang membuat jarak pandang tidak aman untuk penerbangan. Sehingga seluruh penerbangan di bandara itu lumpuh total.
Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Ibnu Hasan mengatakan, pada pagi hari kemarin 49 penerbangan sudah menyatakan membatalkan penerbangan. Selanjutnya 21 sisa penerbangan masih menunggu jadwal penerbangan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Riau Kembali Alami Musim Kemarau
Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Ibnu Hasan mengatakan, pada pagi hari kemarin 49 penerbangan sudah menyatakan membatalkan penerbangan. Selanjutnya 21 sisa penerbangan masih menunggu jadwal penerbangan.
Baca Juga :
Jokowi Bentuk Badan Restorasi Gambut
"Ternyata hingga sore jarak pandang masih pendek dan belum aman bagi penerbangan. Jadi sisa penerbangan dibatalkan semua. Garuda dengan nomor penerbangan 198 yang dijadwalkan malam juga sudah menyakan batal. Demikian juga dengan JT 392," ujarnya.
Dengan demikian, sebanyak 70 penerbangan dibatalkan.
Sementara itu kondisi asap masih memburuk. Kualitas udara yang membahayakan kesehatan dan jarak pandang yang pendek juga membuat anak sekolah terpaksa diliburkan.
Sementara itu warga masih mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah kepada mereka yang terpapar kabut asap. Jangan kan tabung oksigen, masker saja tidak banyak masyarakat yang kebagian.
"Pemerintah memang tak peduli. Masker hanya dibagi-bagikan di sekolah anak pejabat dan di jalan. Sementara kami yang di desa tidak kebagian," ujar Gustinawati, warga Kampar, kepada VIVA.co.id. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ternyata hingga sore jarak pandang masih pendek dan belum aman bagi penerbangan. Jadi sisa penerbangan dibatalkan semua. Garuda dengan nomor penerbangan 198 yang dijadwalkan malam juga sudah menyakan batal. Demikian juga dengan JT 392," ujarnya.
