Pilot Aviastar, Penerus Cita-cita Ayah yang Berakhir Tragis

almarhum co pilot Aviastar Yudhistira Febby Aryanto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan

VIVA.co.id - Harjomo Seputro masih tak percaya cucunya telah pergi untuk selama-selamanya. Harjomo merupakan kakek Yudhistira Febby Aryanto, co-pilot pesawat Aviastar yang hilang kontak pada Jumat, 2 Oktober 2015 lalu.

Harjomo nampak semangat menceritakan cucu kesayangannya tersebut. Kata dia, sejak kecil Febby hampir tak pernah mengungkapkan cita-citanya. Namun, kata Harjomo, keputusan menjadi pilot sesungguhnya datang dari ayah Febby, almarhum Bambang Maryanto.

Menurut Harjomo, ayah Febby sejak kecil memang bercita-cita menjadi pilot. Sayang, keinginan itu tak tercapai.

Cerita Kapolres Gendong Korban Aviastar Pakai Sarung

"Sebetulnya ayahnya yang bercita-cita menjadi pilot. Tapi karena tidak tercapai, cita-citanya itu diarahkan ke Febby," kata Harjomo ditemui di rumah duka, Jalan Majapahit, Perum Korem Plasa B-10, Kuta, Bali, Kamis 8 Oktober 2015.

Harjomo melanjutkan, ayah Febby kala itu yang bekerja di PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai terus mendorong dan mengarahkan anaknya untuk menjadi pilot. "Jadi pilot itu sebetulnya dukungan dari ayahnya," papar Harjomo.

Hingga akhirnya keinginan untuk menjadi pilot tumbuh pada pria kelahiran Denpasar, 26 Februari 1976 itu. Febby selalu mengoleksi pesawat mainan jika ia berkesempatan membelinya. "Nah, itu terjadi saat dia masih duduk di bangku SMA. Tapi waktu itu dia hanya sekedar koleksi, karena hobi saja, untuk senang-senang saja," tutur kakek 73 tahun ini.

Usai lulus SMA, Febby menempuh pendidikan di Politeknik Negeri Bali. Sayang, Febby hanya satu tahun mengenyam pendidikan di sini. Ia lantas pindah haluan mengenyam pendidikan pilot.

"Begitu dia sekolah pilot tentu ayahnya sangat mendukung keputusan itu. Apalagi Febby anak laki satu-satunya," katanya.

Febby berhasil. Ia kemudian menjadi pilot. Ia bekerja di maskapai Merpati Air. Cukup lama ia bekerja di maskapai ini. "Hingga suatu ketika ada tawaran dari sebuah maskapai, tapi karena pesawatnya tidak datang-datang, akhirnya dia melamar ke Aviastar," ingat Harjomo.

Di Aviastar sendiri, Harjomo melanjutkan, Febby baru enam bulan mengemban tugasnya. "Ya, baru enam bulan di Aviastar. Tapi nasib berkata lain. Kita sudah ikhlas," tutup Harjomo.

Co-pilot Aviastar

Sore Ini, Jenazah Kopilot Aviastar Tiba di Bali

Rencananya, jenazah akan dimakamkan pada Jumat besok.

img_title
VIVA.co.id
8 Oktober 2015