Sumber :
- ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
VIVA.co.id
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengakui bahwa fenomena badai El Nino yang saat ini tengah berlangsung di sejumlah wilayah Indonesia, merupakan badai dengan intensitas tertinggi apabila dibandingkan El Nino tahun 1997.
Hal ini akhirnya turut memengaruhi ketersediaan pangan nasional, karena banyak para petani tanam, terutama beras mengalami gagal panen akibat perubahan iklim yang bergerak tidak beraturan.
Baca Juga :
Mendag Amankan Stok Beras dan Stabilkan Harga
Baca Juga :
Darmin: Harga Pangan Sudah Naik Sejak Mei
"Jadi, menurut perkiraan itu. Januari sebenarnya aktivitas bertanam mulai jalan. Tapi, mereka tetap laporkan lebih lanjut mengenai kondisinya," katanya.
Seperti diketahui, pada saat itu dampak El Nino dirasakan secara global. Dimana kawasan di Amerika dan Eropa mengalami peningkatan curah hujan yang menyebabkan banjir. Sedangkan untuk Asia, termasuk Indonesia, mengalami pengurangan curah hujan yang menyebabkan kemarau panjang.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Seperti diketahui, pada saat itu dampak El Nino dirasakan secara global. Dimana kawasan di Amerika dan Eropa mengalami peningkatan curah hujan yang menyebabkan banjir. Sedangkan untuk Asia, termasuk Indonesia, mengalami pengurangan curah hujan yang menyebabkan kemarau panjang.