Sudah Habis Rp500 Miliar, Kabut Asap Belum Beres

Petugas menunjukkan sebaran titik api yang muncul di sejumlah kawasan hutan dan lahan di Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
- Kabut asap di Palembang, Jambi dan Riau, serta Kalimantan, masih 'menghantui' warga. Titik kebakaran (hotspot) yang terus muncul membuat asap belum bisa dihilangkan.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Walau begitu, sudah banyak anggaran yang dikeluarkan pemerintah pusat untuk menangani ini. Meskipun hingga kini, statusnya belum menjadi bencana nasional.
Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat


Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo, mengatakan, memang saat ini belum ada perubahan status menjadi bencana nasional. Tapi, pengerahan kekuatan hingga dana dari pemerintah pusat sudah sangat besar.


"BNPB sudah menghabiskan Rp500 miliar untuk melakukan pemadamaman kebarakan hutan ini," kata Sutopo, di Istana Negera, Jakarta, Senin 12 Oktober 2015.


Jelas Sutopo, dari segi penangnannya pemerintah pusat melalui BNPB sudah jauh-jauh hari mengerahkan pasukan dengan skala nasional. Bahkan, lebih dari 95 persen bantuan yang diberlakukan untuk penanganan kebakaran, dari pemerintah pusat. Baik itu personel, peralatannya, aset-aset dan pendanaan lebih dari 95 persen dari pemerintah pusat.


"(BNPB) Sudah mengajukan tambahan anggaran Rp750 miliar dan Kemenkeu sudah menyetujui dari dana siap pakai yang ada di BNPB sebesar Rp750 miliar sudah masuk DIPA BNPB," ujar Sutopo.


Hingga saat ini, diakui Sutopo bahwa hotspot atau titik api memang sudah ada penurunan. Tapi, untuk penyebaran asap justru makin meluas baik di Sumatera dan Kalimantan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya