Korban Penganiayaan Mantan Bupati Lebak Diteror

Sumber :
  • VIVA.co.id

VIVA.co.id - Polda Banten telah menerima laporan penganiayaan dan perusakan yang diduga dilakukan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Banten Mulyadi Jayabaya. Pelapor Tobari bin Mahmud (48), warga asal Kampung Garung Sabrang, RT 003 RW 002, Desa Cihujan, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten, menjadi korban pada Jumat, 9 Oktober 2015.

Pria Ciputat Ditemukan Tewas dengan Tangan, Kaki Terikat

"Benar sudah ada laporan terkait kasus tersebut," kata Kabid Humas Polda Banten, Ajun Komisaris Besar Polisi Ermayadi, Senin 12 Oktober 2015.

Ermayadi menambahkan laporan polisi korban dengan LP/224/X/Banten/SPKT III tertanggal 10 Oktober 2015 tersebut akan segera ditindaklanjuti oleh Direktur Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Banten.

"Selanjutnya akan diproses dengan penandatanganan dari pimpinan sebelum dilakukan penyelidikan dan pemanggilan (Mulyadi Jayabaya)," tuturnya.

Akibat penganiayaan yang dilakukan ayah Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Tobari mengalami luka di bagian pelipis kiri dan kaca mobilnya rusak.

Peristiwa yang dialami Tobari Jumat kemarin, berawal saat dia mengemudikan mobil APV bak terbuka yang berisi pupuk. Dari arah belakang, dia mendengar bunyi sirine kendaraan yang sangat keras.

"Mobil saya kan berat, bawa pupuk, saya juga sudah minggir, karena saya juga denger suara sirine di belakang," ujar Tobari.

Ketika dia meminggirkan kendaraannya, tiba-tiba salah satu kendaraan yang ada dibelakangnya tadi menghadang mobilnya. Setelah kendaraan berhenti, Mulyadi turun dari mobil.

Kata Tobari, mantan Bupati Lebak dua periode itu langsung mendekatinya, kemudian Mulyadi yang mencengkeram kerah bajunya dengan kencang, hingga kancing baju korban terlepas.

"Pertamanya Mulyadi Jayabaya pegang kerah baju saya, kancing saya pun sampe copot. Lalu saya dipukul, terus tiga pengawalnya juga ikut mukulin saya,” tuturnya.

Tidak puas menganiaya Tobari, para pelaku juga melempar mobil milik Tobari dengan menggunakan batu hingga kaca bagian depan pecah.

Diteror

Usai melaporkan kasus penganiayaan dan perusakan mobil ke Mapolda Banten, Tobari mengaku mendapatkan teror.

"Ada telepon yang neror, ngakunya anaknya (Mulyadi). Ya saya khawatir, saya rakyat kecil, ya gimana ya, ya takut gitu," kata Tobari.

Kasus Polisi Diduga Aniaya Operator Warnet Berakhir Damai

Menurut Tobari, setelah peristiwa yang dialaminya itu, sekarang dia sering mendapat pesan singkat yang berisi teror supaya kasus penganiayaan tersebut tidak dilanjutkan ke ranah hukum.

"Saya berharap minta keadilan, kita kan rakyat kecil. Mentang-mentang orang pinter, jangan semena-mena gitu," ujar dia.

Ilustrasi penangkapan

Tonjok Guru, Seorang Wartawan Ditangkap Polisi

Anaknya mengaku dipukul sang guru gara-gara tak bawa buku gambar.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016