Tim Gabungan Beraksi, Titik Api Justru Muncul di Sumsel

Pemadaman Kebakaran Hutan di Jambi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA.co.id - Operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan yang melibatkan pihak asing seperti Malaysia dan Singapura terus dilakukan. Fokus pemadaman masih dilakukan di kawasan Sumatera dengan menggunakan bom air dari udara.

"Pemboman air dari udara di daerah Air Sugihan, Cengal, dan Indralaya Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Sebanyak 10 helikopter dan pesawat dikerahkan untuk melakukan water boombing di daerah tersebut," kata Kepusdatin Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Selasa, 13 Oktober 2015.

Sebanyak 6 helikopter dan 2 pesawat Air Tractor dari Indonesia melakukan water boombing sebanyak 149 kali di daerah Air Sugihan dan Pedamaran Timur. Kemudian, helikopter Chinook Singapura melakukan water boombing 6 kali di Pedamaran.

"Pesawat Bombardier Malaysia melakukan water bombing 13 kali di Cengal. Berdasarkan laporan, 85 persen kebakaran berhasil dipadamkan setelah dilakukan water bombing," katanya.

Selain itu, hujan buatan terus dilakukan dengan melihat adanya awan yang potensial. Namun, cuaca kering membuat awan yang terbentuk mandul dan terbatas jumlahnya.

"Total sudah 72,3 ton garam ditaburkan di daerah Sumsel sejak Agustus hingga sekarang," katanya.

Dia menjelaskan, operasi udara ini akan diperkuat dengan tambahan satu unit pesawat Hercules L382G bomber dari Australia yang mampu membawa 15.000 liter air. Pesawat itu, Sutopo melanjutkan, akan tiba sore ini pukul 18.00 WIB dan beroperasi mulai 13-20 Oktober 2015 di Sumatera Selatan.

Bukan hanya operasi udara, pemadaman melalui darat juga akan terus dilakukan oleh tim gabungan yang melibatkan 3.694 personel dari TNI, Polri, Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan lainnya. Selain itu, dia menjelaskan bahwa ada pembangunan sekat kanal di Air Sugihan yang sudah mencapai 3,84 km dan saat ini sedang dinormalisasi.

"Titik panas atau hotspot baru masih bermunculan. Tercatat ada 138 hotspot di Sumsel pada hari ini. Rawa gambut yang kering dan telanjur terbakar sulit dipadamkan karena daerah yang terbakar bukan hanya permukaan, bahkan hingga pada kedalaman 5 meter," katanya.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau
Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016