Detik-detik Pembakaran Gereja di Aceh

HUT Bayangkara, Kapolri Tabur Bunga di TMP Kalibata
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menyesalkan peristiwa pembakaran gereja di Desa Sukamakmur, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Nanggore Aceh Darussalam, Selasa, 13 Oktober 2015.

Kejadian ini ditengarai dilakukan oleh sekolompok warga yang menolak pembangunan gereja di desa itu, lantaran tak mempunyai izin.

"Saya menyesalkan ada pembakaran (rumah ibadah)," ujar Badrodin Haiti, di rumah dinasnya di Jalan Patimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 13 Oktober 2015.

Kapolri menjelaskan, sebelumnya sudah ada kesepakatan antara pemerintah daerah dengan masyarakat terkait dengan adanya 21 gereja yang dianggap bermasalah dan tidak mempunyai izin.

"Di mana kesepakatan itu di antaranya adalah untuk pembongkaran akan dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2015," kata Badrodin.

Menurut Badrodin, yang melakukan pembakaran rumah ibadah tersebut adalah masyarakat yang tidak setuju dengan hasil kesepakatan Pemda dan sejumlah pihak.

Warga Mengamuk, Sembilan Rumah Ibadah di Medan Dibakar

Kronologi

Badrodin menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Sekitar pukul 08.00, massa sudah berkumpul di Masjid Lipat, Kajang bawah, Simpang Kanan, Aceh Singkil.

Juru Bicara Eks Gafatar: Kami Punya Hak Berpindah Tempat

Selanjutnya, sekitar pukul 10.00, massa bergerak menuju ke Tugu, Simpang Kanan. Tapi massa berhasil dihadang oleh pasukan TNI-Polri.

Sehingga, mereka menuju rumah ibadah Gereja Huriah Kristen Indonesia (GHKI), Desa Sukamakmur, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil.

"Tapi, karena memang objeknya cukup banyak hanya diamankan sekitar 20 orang, sedangkan warga berjumlah 500 orang. Sehingga pada pukul 11.00 massa yang dihadang menyebar, sebagian ada yang menggunakan motor itu menuju ke gereja, sehingga gereja tadi dibakar," kata Badrodin.

Setelah membakar gereja, massa bergerak ke Desa Danguran, Kecamatan Simpang Kanan, Kecamatan Aceh Singkil. Di situlah terjadi bentrok antara masyarakat yang menjaga gereja dengan massa yang membakar gereja. Pada titik ini lah satu orang tewas tertembak.

Hakimi Eks Gafatar, Gubernur Kalbar Tak Mau Salahkan Massa

"Korban jiwa satu orang. Empat orang luka-luka, termasuk satu di antaranya anggota TNI," ujar Badrodin.

Kerusuhan di Aceh itu juga mengundang keprihatinan dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Ia mengatakan tim Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (PolPum) Kemendagri telah diterjunkan dan berada di kota Serambi Mekah itu guna mengecek kondisi di lapangan.

Tak hanya itu, kata Tjahjo, tim tersebut juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait guna menanggulangi insiden yang telah terjadi.

"Kami tadi sudah panggil Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (PolPum) untuk kirim tim kecil ke Aceh dan berkoordinasi dengan semua pihak," kata Tjahjo.

Tjahjo mengatakan, pembakaran rumah ibadah itu menyedihkan dan patut disesalkan. Pasalnya, masyarakat Aceh dikenal memiliki solidaritas keagamaan yang tinggi. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya