Wapres Sesalkan Kerusuhan di Aceh

Sumber :
  • REUTERS/Andrew Kelly

VIVA.co.id - Wakil Presiden, Jusuf Kalla, menyesalkan pecahnya kerusuhan agama di Kabupaten Aceh Singkil pada Selasa 13 Oktober 2015. Menurut Kalla, kejadian itu tak perlu terjadi jika masyarakat mengedepankan prinsip toleransi.

"Kita prihatin apa yang terjadi di Aceh Singkil. Negara yang menghargai seluruh agama. Kita harus menjaga itu," kata Kalla di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu 14 Oktober 2015.

Tahun ini, kata Kalla, kekerasan umat beragama telah pecah di ujung timur dan ujung barat Indonesia. Minimnya sikap toleransi antarumat telah membuat ketidaknyamanan.

Karena itu, sebagai negara yang mengedepankan toleransi, Kalla berharap agar masalah itu bisa diselesaikan dengan bijak dan sesuai peraturan.

"Semua ada aturannya. Sayang sekali, ini terjadi di ujung barat (Aceh Singkil) dan ujung timur (Tragedi Tolikara) Indonesia," katanya.

Pemerintah Diminta Tak Diskriminasi Umat Islam

Kondisi Timur Tengah
Kalla juga berharap agar segenap umat Muslim di Indonesia tetap bersyukur, karena Indonesia masih dalam keadaan relatif aman atau tak senasib seperti yang dialami oleh sebagian negara Muslim di Timur Tengah.

"Banyak negara Islam di Timur Tengah yang umatnya hijrah. Bukan hijrah ke negeri Islam yang lebih baik, tapi ke negara nonmuslim untuk mendapatkan perlindungan. Itu suatu pelajaran yang besar, apa sebenarnya yang terjadi dalam umat ini?" katanya.

Untuk itu, ia berharap agar seluruh rakyat Indonesia tetap mampu menjaga persatuan dan kesatuan antarmasyarakat. Dengan ini, Indonesia tidak akan mengalami nasib serupa seperti negara-negara di Timur Tengah.

"Ketidakcocokan, ketidaksenangan, dan kekerasan, tentu tidak boleh terjadi. Kita harus menghindari itu. Indonesia ini negara yang penuh toleransi," katanya.

Menag: Kerukunan Beragama Perlu Diatur Undang-undang

UU ini menghindari konflik pembangunan rumah ibadah dan aliran sesat.

img_title
VIVA.co.id
10 Februari 2016