Sumber :
- VIVA.co.id/istimewa
VIVA.co.id
- LS, seorang gadis tunarungu siswa sekolah luar biasa (SLB) di Bandarlampung menjadi korban tindakan asusila oleh tiga rekannya di toilet sekolah.
Dari laporan orangtua korban, Zainudin (36), di Polsek Sukarame Bandarlampung, Kamis, 15 Oktober 2015, kejadian itu terjadi pada 31 Agustus 2015 lalu.
Baca Juga :
Saipul Jamil Siap Dipindahkan ke LP Cipinang
Baca Juga :
Berkas Lengkap, Saipul Jamil Dibawa ke Kejaksaan
Dari laporan orangtua korban, Zainudin (36), di Polsek Sukarame Bandarlampung, Kamis, 15 Oktober 2015, kejadian itu terjadi pada 31 Agustus 2015 lalu.
Zainudin dan istri merasa curiga terhadap anaknya yang kala itu pulang hingga larut malam dan terlihat bercak darah di rok dan pakaiannya.
"Ditanya dari mana dia
nggak ngaku
, katanya
abis berantem
. Nah, istri saya curiga kok ada bekas darah di rok dan di pakaian dalamnya," kata Zainudin.
Zainudin dan istrinya kemudian menanyakan kejadian ini kepada Jauhari, guru pembimbing LS di sekolah. Ketika ditanya gurunya, LS mengaku bahwa dia telah dicabuli oleh He dan kedua rekannya.
"Dia akhirnya cerita sama Pak Jauhari kalo dia
digituin
sama He dan kawan-kawannya," kata Zainudin.
Dari pengakuan LS, menurut Zainudin, He yang sama-sama satu sekolah dengan korban, melucuti secara paksa celana dalam korban di dalam toilet sekolah.
Mengetahui kejadian ini, pihak keluarga langsung melapor ke Mapolsek Sukarame. Dari hasil visum, LS mengalami luka di kemaluannya. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Zainudin dan istri merasa curiga terhadap anaknya yang kala itu pulang hingga larut malam dan terlihat bercak darah di rok dan pakaiannya.