Saat Mobil Kapolres Diserang, Ada Mobil Pelat D

rapat koordinasi pelaksanaan piala presiden di GBK
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Meski Vakum Lama, Pemain Barito Putera Tetap Setia
- Saat mobil dinas Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Polisi Umar Faroq, diserang puluhan orang di pintu Tol Jatiwaringin, Pondok Gede, Minggu, 18 Oktober 2015 dini hari tadi, ada mobil pelat D juga yang akan diserang massa.

Piala Presiden Bakal Kembali Digelar Pertengahan 2016
Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Polisi Umar Faroq, menjelaskan ‎dini hari tadi dia tengah berpatroli bersama anggotanya di Cawang, Jakarta Timur. 

Erick Thohir Temui Jokowi Soal Piala Presiden 2015
Tiba-tiba, dia mendapat telepon dari Kapolsek Makassar yang meminta penebalan pasukan, karena ada sekelompok orang yang menghadang pintu keluar Tol Jatiwaringin.

"Saya sama driver ke sana duluan. Kemudian anggota Brimob menyusul. Saya lewat tol saat itu," jelas Umar, dalam keterangannya, Minggu, 18 Oktober 2015.

Umar menambahkan, begitu dirinya tiba di mulut pintu keluar Tol Jatiwaringin, rupanya massa sudah menghadang. Di saat bersamaan, kata Umar, ada dua mobil pelat D di dekat mobil dinasnya.

"Yang satu (mobil pelat D) ada di belakang saya dan dia berhasil mundur dan masuk lagi ke tol. Yang satu lagi di samping saya, sudah ketakutan sudah tidak bisa bergerak lagi," kata Umar.

Padahal, sirene mobilnya saat itu sudah dibunyikan untuk menandakan mobil yang digunakan dia adalah mobil kepolisian. 

Namun, puluhan orang tersebut tetap tidak mau memberi jalan sama Kapolres. Bukannya memberi jalan dan membubarkan diri, massa malah melempari mobil Umar yang mencoba melindungi mobil pelat D.

"Saya sudah berikan tembakkan peringatan sebanyak tiga kali, tetapi mereka tidak menghiraukan," ungkapnya.

Umar dan sopirnya kemudian keluar dari dalam mobil untuk menyelamatkan diri dari pelemparan batu yang dilakukan massa yang sudah anarki. 

Sementara itu, mobil pelat D yang ada di sampingnya perlahan-lahan mundur dan berhasil masuk kembali ke dalam tol.

"Saya dan driver tidak apa-apa, mobil dinas saja yang rusak, kaca-kacanya pecah, Kemudian anggota Brimob baru sampai dan memecah massa," tutupnya.

Sebelumnya, aksi anarki dari massa yang tidak bertanggung jawab sudah mengancam beberapa pengendara terutama kendaraan berpelat D. 

Aksi tersebut menjelang partai final Piala Presiden antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC. Beberapa orang sudah diamankan terkait sikap anarki tersebut. Pihak kepolisian pun meminta agar para suporter jangan terpancing dengan provokasi yang dilakukan segelintir orang.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya