Sumber :
- VIVA.co.id/Diki Hidayat
VIVA.co.id
- Kondisi bangunan rumah aman yang saat ini dikelola oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Garut Jawa Barat, kondisinya memprihatinkan. Sejumlah bagian luar dan atap bangunan sudah lapuk dan mengalami kerusakan.
Ketua LPA Garut Nitta K Wijaya mengakui pihaknya kesulitan membangun rumah aman, karena keterbatasan anggaran.
Ketua LPA Garut Nitta K Wijaya mengakui pihaknya kesulitan membangun rumah aman, karena keterbatasan anggaran.
Secara khusus Pemkab Garut tidak menganggarkan operasional bagi lembaga yang selama ini memberikan perlindungan bagi korban kekerasan seksual terhadap anak di Garut.
"Kalaupun ada donatur yang datang, anggaran dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari penghuni rumah aman," ujarnya, Minggu 18 Oktober 2015.
Sejauh ini pihaknya masih mempertahankan rumah aman tersebut lantaran kondisi lingkungannya yang cukup mendukung. "Alhamdulillah walaupun hanya mengontrak, kondisi bangunan butut (jelek) tetapi umumnya korban merasa nyaman, karena kondisi lingkungan komplek yang mendukung," katanya.
Saat ini rumah tersebut menaungi empat orang anak yatim piatu yang menjadi korban dari pelecehan seksual. "Secara berkala memang korban keluar masuk, kemudian kami juga mengurusi empat anak yatim piatu dengan latar belakang salah satunya merupakan korban," ungkap Nitta.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Secara khusus Pemkab Garut tidak menganggarkan operasional bagi lembaga yang selama ini memberikan perlindungan bagi korban kekerasan seksual terhadap anak di Garut.