Wisata Parigi, dari Diving Hingga Panjat Tebing

Teluk Tomini dan Parigi Moutong
Sumber :

VIVA.co.id - Setelah perhelatan Sail Tomini 2015 berakhir, banyak mata semakin tertarik melirik pariwisata Parigi Moutong. Apa saja yang tersimpan di wilayah dengan pemandangan laut nan elok ini?

Parigi Moutong memiliki sekitar 60 titik dari sekitar 200 titik lebih tempat diving di teluk Tomini. Garis pantainya yang terpanjang membuat Parigi memungkinkan wisatawan menikmati moleknya Teluk Tomini secara menyeluruh. Baik teluk Tomini maupun Parigi memiliki kekayaan bawah laut yang menawan seperti yellowfin, tuna, lemuru, kakap, octopus sampai parot fish.

Teluk Tomini dan Parigi Moutong memang makin hangat diperbincangkan setelah usainya ‘Sail Tomini 2015’ lalu. Wilayah ini menjadi tempat ketujuh yang ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggara ‘Sail Indonesia 2015’ . Kegiatan pariwisata bahari ini sejak 2009 telah singgah di beberapa daerah, yaitu Bunaken (2009), Banda (2010), Wakatobi – Belitong (2011), Morotai (2012), Komodo (2013), serta Raja Ampat (2014).

Menarik melihat betapa antusias para undangan yang hadir dalam ‘Sail Tomini 2015’ 19 September 2015 lalu. Bukan hanya Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara yang tampak takjub pada pemandangan di sepanjang Parigi Moutong, tempat puncak acara itu. Para tamu asing pun tak henti berdecak kagum menikmati Teluk Tomini yang memiliki luas perairan  sekitar 59.500 kilometer persegi, dengan panjang garis pantai sekitar 1.179 km itu. Nama Teluk Tomini bukanlah hal yang asing, termasuk keindahan terumbu karangnya yang terbentang hingga 1.031 hektare, juga sekitar 785.10 hektare hutan mangrove.

Sekitar 38 KRI, 10 kapal milik pemerintah Indonesia dan 7 kapal perang tamu asing yang masing-masing berasal dari Malaysia, Australia, Singapura, Tiongkok dan Korea Selatan, ikut ambil bagian dalam parade acara ini. Selain itu, paramotor, heli water jump, sailing pass kapal-kapal perang, serta terjun payung menjadi atraksi menarik yang ikut memeriahkan ‘Sail Tomini 2015’.

Menyelam, panjat tebing dan kuliner
Bagi yang belum pernah datang ke Parigi Moutong, tentu penasaran seperti apa menariknya wilayah ini sehingga ditunjuk sebagai tempat penyelenggaraan ‘Sail Indonesia 2015’. Wisatawan yang hendak berkunjung ke Palu, Gorontalo, Manado ataupun Makassar memang semakin menyukai akses strategis yang dimiliki Parimo sebagai daerah transit. Lebih dari itu, melihat matahari terbenam dan terbit lagi di tempat ini dengan indahnya menjadi kerinduan lain untuk datang lagi kesini.

Sebagai wilayah wisata bahari, keindahan laut dan kekayaan biota-nya sudah pasti menjadi hal utama. Jangan abaikan Salvador dali, bunga karang raksasa yang akan Anda temukan di perairan Teluk Tomini.

Akan Ada Penerbangan ke Pulau Kecil di Indonesia, Tertarik?

Terumbu karang di Teluk Tomini maupun Parigi Moutong memang menjadi salah satu daya tarik karena selain indah juga menjadi tempat berkembangnya biota laut yang kaya. Menyelamlah di sepanjang wilayah ini, niscaya Anda akan terpukau dengan kawanan beragam jenis ikan, seperti napoleon wrasse, yellowfin, tuna, lemuru, kakap, schooling jack, hiu martil, whale shark, mola-mola, octopus sampai parot fish. Tenangnya laut di kawasan ini membuat wisatawan bisa menyelam kapanpun dengan nyaman. 

Parigi Moutong juga menyimpan spesies endemic yang meliputi kera Sulawesi (Macaca heki), penyu sisik, anoa, kima raksasa (tridacna gigas), anoa (bubalus depressicomis), babi rusa (babyrouse babirussa), maleo (macrocephalon maleo), kera mini (tarsius spectrum), juga ikan purba raja laut (coelacanth). Pantai Nalera yang berada di desa Marantale juga ramai dikunjungi wisatawan. Demi pemandangan indahnya ketika matahari tenggelam, wisatawan rela menempuh 29 kilometer dari Ibukota Parigi menuju pantai ini.

Selain itu wisata bahari, Parigi juga memiliki wisata panjat tebing, yaitu di tebing Linggunggavali. Menguji adrenalin di tebing ini memang dahsyat, terutama menikmati curamnya yang mencapai 80 meter. Terletak sekitar 22 kilometer dari Kabupaten Parigi Moutong, mendaki tebing Linggunggavali juga sekaligus menikmati pemandangan sisi-sisi tebing yang indah. Tempat ini bahkan menjadi rekomendasi resmi dari Federasi Panjat tebing Indonesia untuk menyelenggarakan panjat tebit tingkat nasional maupun internasional.

Sempatkan pula untuk mendatangi pulau Kelelawar. Habitat di desa Tomoli yang bisa ditempuh 3 jam dari Parigi ini menyimpan puluhan kelelawar berwarna kuning, cokelat dan hitam. Pulau yang ramai dikunjungi wisatawan pada musim liburan ini  jugadiapit dua tanjung hutan bakau yang rimbun.

Kuliner? jangan ditanya lezatnya, sebagaimana jika Anda mengunjungi wilayah-wilayah di Sulawesi Tengah pada umumnya. Kuliner Parigi juga sebagian mewarisi menu Sulawesi pada umumnya, seperti kaledo, konro, ikan bakar rica, sampai lalampa yaitu panganan dari ketan putih dengan ikan cakalang didalamnya lalu dibungkus daun pisang dan dipanggang.

Ada beberapa suku yang  tinggal di Parigi, mulai dari Kaili, Togean, Bajo, Bugis-Makassar, Saluan, Minahasa, hingga Bolangmongondow. Keberagaman ini juga berdampak pada beragam upacara keagamaan atau kesukuan yang dimiliki Parimo. Jika datang ke Pantai Purwosari, misalnya, wisatawan bisa menjumpai upacara Melasti yang digelar umat Hindu.

Warisan kuliner nusantara pun ikut diperkaya dari wilayah ini.  Suku Kaili memiliki uta kelo, sejenis sayur dari daun kelor yang dimasak dengan santan. Jika lebaran usai, warga Parimo rutin menggelar perayaan Suluvi, yaitu ajang silaturahim antar umat. Saat itulah selalu tersaji nasi jaha atau nasi bambu yang bahan dasarnya ketan putih.

Jika hidup memang hanya sekali, pastikan menikmati wisata Parigi Moutong sebagai salah satu bagiannya. Percayalah, satu kali tak akan cukup. Karena Anda akan selalu merindukan Parigi . (Webtorial)

Parigi Moutong, Kekuatan di Balik Kecantikan

Parigi Moutong, Kekuatan di Balik Kecantikan

Kabupaten Parigi Moutong secara yuridis terbentuk pada tahun 1999.

img_title
VIVA.co.id
22 Oktober 2015