4 Alat Pendeteksi Longsor Disebar di Perbukitan Kintamani

Longsor Pangalengan
Sumber :
  • ANTARA/Novrian Arbi
VIVA.co.id
1,7 Juta Orang Indonesia Terdampak Bencana dalam Enam Bulan
- Empat unit alat sistem peringatan dini bahaya longsor disebar di daerah perbukitan Kintamani, Bali. Diharapkan dengan keberadaan alat itu dapat mendeteksi ancaman pergerakan tanah pada saat musim penghujan tiba.

Longsor Terjang Ratusan Rumah di Maluku

“Kita sudah memasang alat itu, pekan lalu. Selama empat hari, kita menentukan beberapa titik lokasi dengan melibatkan tim geologi, tim teknik sipil dan tim sosial serta tim mitigasi bencana,” kata anggota Tim Geologi Universitas Gajah Mada, Wahyu Wilopo, Rabu 21 Oktober 2015.
Detik-detik Mengerikan Longsor Condet


Pemasangan alat tersebut, menurutnya, berdasarkan permintaan masyarakat ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang kemudian ditindaklanjuti oleh UGM.


“BNPB biasanya menyeleksi daerah mana saja yang menjadi prioritas untuk dipasang,” katanya.


Alat deteksi longsor dari UGM yang dipasang terdiri ektensometer, tilmeter dan curah hujan. Namun, sebelum alat tersebut dipasang, tim dari UGM melakukan kajian peta lokasi daerah risiko rawan bencana.


“Kita menentukan lokasi mana saja yang kita anggap berisiko terancam,” katanya.


Tak hanya itu, pihaknya juga membentuk kelompok siaga bencana dari warga setempat yang kemudian dilatih untuk melakukan perawatan alat tersebut. Juga untuk mengetahui cara kerja alat dan mengetahui prosedur tentang proses mitigasi dan evakuasi apabila terdapat ancaman bahaya.


Menurut Wahyu, alat EWS (early warning system) ini mampu mendeteksi gerakan tanah hingga 1 milimeter. Namun begitu, deteksi gerakan tanah menyesuaikan kondisi lokasi geologi dan struktur tanah tersebut.


Wahyu menyebutkan, selain di Bali, lebih dari 100 unit alat peringatan dini  telah diaplikasikan di 14 provinsi Indonesia dan sejumlah perusahaan tambang di luar negeri. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya