Dua Pesawat Rusia akan Ditempatkan di Pangkal Pinang

Pesawat Amfibi Rusia tiba di Bandara Palembang
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
VIVA.co.id
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
- Pekatnya kabut asap yang terjadi di Palembang dikhawatirkan akan menganggu proses penerbangan yang dilakukan dua pesawat Amphibi tipe BE-200 yang didatangkan dari Rusia untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera Selatan.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Untuk menghindari hal tersebut, dua pesawat yang memiliki kekuatan mesin jet tersebut akan ditempatkan di Pangkal Pinang.
Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat


"Kami sudah koordinasi dengan BNPB, dan akan kami tempatkan di Pangkal Pinang. Ini masih koordinasi dulu, karena pertimbangan kami dari sisi operasional, Pangkal Pinang itu lebih aman dari kabut asap dari pada di Palembang," kata Komandan Landasan Udara Palembang, Letkol PNB Muhammad Riza Yudha Fahlefie, Rabu 21 Oktober 2015.


Jika dua pesawat Rusia tersebut dipaksakan berangkat dari Palembang untuk memadamkan api, proses pemadaman sendiri akan terganggu akibat asap. Selain itu, Lanud Palembang juga akan melakukan koordinasi lalu lintas di Pangkal Pinang, untuk mengambil air di Selat Bangka.


"Di selat itu ada lalu lintas laut juga. Kami akan koordinasikan dulu, membuat note system marineer. Setelah oke, kami plot tempatnya jadi aman semuanya untuk beroperasi," kata Riza.


Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB‎, Sutopo, mengatakan, pesawat Be-200 adalah pesawat amfibi yang legendaris untuk
water bombing
yang memiliki kapasitas 12.000 liter atau 12 ton air dan dapat mengambil air di sungai, danau atau laut.


"Indonesia pernah menggunakan pesawat ini untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan tahun 2007," katanya.


Diterangkan Sutopo, pemindahan homebase tersebut untuk memudahkan operasi pemadaman. Dikarenakan Lanud Palembang sering tertutup asap sehingga jarak pandang pendek dan pesawat tidak bisa terbang.


"Tiga unit mobil tangki, tandon air kapasitas 5.000 liter, bahan kimia dan lainnya telah disiapkan di Pangkal Pinang," ujar Sutopo. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya