Jokowi: Dulu Abu Dhabi Naik Onta, Kita Sudah Pakai Holden

Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
- Presiden Joko Widodo, membanding-bandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah seperti di Uni Emirat Arab (UEA). Padahal, puluhan tahun yang lalu, hanya padang tandus, sementara di Indonesia sudah menggunakan kendaraan yang mewah.

Saat melakukan lawatan ke UEA, Jokowi diceritakan bagaimana kondisi UEA saat itu. Terutama di Dubai dan Abu Dhabi, yang kini perkembangannya luar biasa.

"Tahun 70-an dari Dubai ke Abu Dhabi masih naik onta. Tahun agak ke sana lagi, Dubai ke Abu Dhabi masih naik truk," kata Jokowi, dalam rapat kerja pemerintah (RKP) dengan seluruh gubernur dan walikota bupati, di Istana Negara, Rabu 21 Oktober 2015.

Tetapi di saat yang sama, Indonesia sebenarnya perkembangannya jauh di atas UEA. Bahkan, lanjut dia, rakyat Indonesia sudah bisa menggunakan kendaraan mewah dijamannya saat itu.

"Tahun 1960 saya belum lahir, kita sudah naik holden (merek mobil), naik Impala, apa kesalahannya? Kenapa Syekh UEA bisa cepat seperti itu? Jawabannya memang keterbukaan dan deregulasi total," kata Jokowi.

Dia membandingkan, saat ini Abu Dhabi dan Dubai sudah menjadi kota yang sangat luar biasa. Bahkan, menjadi pusat investasi dunia yang kemudian mengubah wajah kota itu yang sebelumnya hanya mengandalkan onta untuk transportasi.

"Dubai sudah kayak Manhattan, Abu Dhabi seperti Manhattan. Dubai seperti New York. Abu Dhabi juga sama. Betapa mereka cepat sekali," kata Jokowi.

Dia meminta, ini menjadi pelajaran bagi Indonesia terutama pemerintah baik di pusat dan daerah. Menurutnya, aturan investasi yang dibuat harus sederhana mungkin sehingga membuka kesempatan modal masuk lebih besar dan banyak.

"Bisa enggak ada satu jam, bisa dirikan pabrik, sewa kantor, mau tempat tinggal semuanya tidak ada lebih dari satu jam. Itu kenapa yang namanya UEA bisa cepat sekali," katanya.

Harusnya, Indonesia bisa melakukan itu. Bahkan, Jokowi yakin dengan potensi yang ada dan lebih banyak dibandingkan UEA, Indonesia bisa lebih bagus dari Abu Dhabi maupun Dubai.

"Kita punya kayu, dia (UEA) kan nggak punya. Apa yang salah. Dulu kita booming minyak, kayu, minerba, kuncinya ada di situ saja. Mereka bisa mengambil kesempatan dari peluang yang ada. Ini yang harus kita reform total," jelasnya.

RKP yang diselenggarakan pemerintah, berlangsung dalam tiga sesi. Pertama, dengan gubernur dan bupati/wali kota untuk wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku. Ada 279 kepala daerah yang hadir.

Sesi kedua RKP, adalah gubernur dan bupati walikota wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Ada 269 kepala daerah yang hadir. Setelah itu dilanjutkan sesi ketiga dengan pertemuan seluruh direktur utama BUMN. Ada 119 orang direktur.
Lebih Oke Mana, Ekonomi RI atau Brasil?
Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016