TNI Kesulitan Padamkan Kebakaran Hutan

Pemadaman Kebakaran Hutan di Riau
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA.co.id - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo melakukan rotasi prajurit untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sumatera Selatan dan Kepulauan Riau, Kamis, 22 Oktober 2015.

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Jenderal Gatot juga menjelaskan sejumlah hambatan yang dialami prajurit TNI dalam memadamkan kebakaran hutan dan lahan di sana. "Wilayah yang terbakar merupakan semak belukar dan tanah gambut yang mudah terbakar. Terbatasnya alat untuk memadamkan api, tebalnya asap, mempengaruhi jarak pandang dan terbatasnya alat berat yang dimiliki perusahaan dalam pengerjaan kanal," kata Gatot dalam keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Gatot mengatakan, Kodam II Sriwijaya juga melaksanakan operasi pemadaman darat, udara dan pembuatan kanal di Provinsi Sumsel. Hasilnya, Kodam II Sriwijaya dengan Satgas Korem 044/Gapo, Yonif Linud 330, Yonif 141/AYJP dan pihak terkait, berhasil memadamkan 14 titik api. Kemudian, 5 titik api dipadamkan di Desa Pancoran, Muara Medak dan Muara Merang Kabupaten Musi Banyuasin.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

"Operasi udara, pesawat Cassa tidak melaksanakan penyemaian dikarenakan tidak adanyan potensi awan cumulonimbus. Pesawat C 130 tidak dapat melaksanakan bombing di Tamnas Sembilang karena cuaca atau jarak pandang," kata Gatot.

Sementara, water bombing yang dilakukan dari Helly Bell 214 sebanyak 35 kali di Pulau Beruang, Sorti Helly Mi 8 melakukan water bombing sebanyak 36 kali di Air Sugihan.

Personel TNI, kata Gatot, telah melakukan revitalisasi dan normalisasi dengan pembuatan kanal air dan sekat bakar. Selain itu, Kodam VI Mulawarman membuat kanal air di Kalimatan Selatan.

Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat

"Pembuatan kanal di Kelurahan Gantung Payung, Kabupaten Banjar Baru sepanjang 4.820 meter. Pembuatan embung sebanyak 60 buah, pembuatan sekat air di 3 titik dan normalisasi sugai 5.030 meter serta pembuatan parit 6.010 meter."

(mus)

Freddy Budiman semasa hidup saat di Lapas Nusakambangan

Begini Cara TNI Ungkap Testimoni Freddy Budiman

TNI telah membentuk tim investigasi mengusut informasi ini

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016