- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id - Direktur Pelabuhan Indonesia II, RJ Lino melalui kuasa hukumnya Rudi Kabunang melaporkan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Kamis, 22 Oktober 2015.
Pelapor dalam laporan ini adalah Asisten Manajer Umum dan Rumah Tangga Pelindo bernama Daud. Laporan tertuang dalam laporan polisi LP/ 1222/X/2015/ Bareskrim Polri tanggal 22 Oktober 2015, terkait tindak pidana pencurian sebagaimana dimaksud dalam pasal 363 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.
Rudi menjelaskan, bahwa nota dinas yang dimiliki Pelindo II diduga telah diambil anggota DPR Komisi III, Masinton Pasaribu.
Ia menuturkan, Daud baru mengetahui nota dinas milik Pelindo II digunakan oleh Masinton Pasaribu pada tanggal 22 September 2015, saat dia melaporkan ke Bareskrim Polri dan membeberkan ke media massa.
"Setelah itu pada 23 September 2015, klien kami cari dokumen tersebut tidak ditemukan di tempatnya (hilang). Sehingga kami menduga dokumen tersebut telah dicuri oleh seseorang," ujar Rudi di Mabes Polri.
Rudi menjelaskan, bahwa Daud mengeluarkan nota perencanaan penggunaan anggaran untuk dipinjamkan demi keperluan pengadaan barang rumah dinas menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), istri-istri para pimpinan BUMN untuk arisan.
Ia merasa nota perencanaan yang dipinjamkan ke ibu-ibu dan istri para pejabat BUMN itu wajar-wajar saja. "Itu bukan gratifikasi. Tapi itu barang milik Pelindo yang di pinjamkan ke ibu-ibu BUMN," ujarnya.
Kemudian, Rudi menuturkan, barang bukti yang diserahkan ke penyidik Bareskrim ialah dua lembar dokumen, dan nota dinas Pelindo II.
Kisah Freddy Jadi Polemik, Komisi III Akan Panggil Kontras
Cerita Freddy perlu diselidiki karena sebut aparat terlibat narkoba.
