Skenario Evakuasi Warga Korban Asap ke Kapal Perang TNI

Armada Kapal Perang Republik Indonesia
Sumber :
  • Pusat Penerangan TNI

VIVA.co.id - Pemerintah terus berupaya menghentikan asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan. Namun, hal ini tidak akan bisa dilakukan dalam waktu cepat, sehingga kabut asap pekat masih akan terjadi dalam beberapa pekan ini.

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
Selain operasi pemadaman, evakuasi menjadi jalan pemerintah untuk menekan jumlah korban akibat asap terutama bayi, anak-anak maupun orangtua yang terus meningkat.

DPR Pertanyakan SP3 atas Perusahaan Tersangka Pembakar Hutan
"Langkah pertama di daerah sendiri dulu, karena Ibu Khofifah (Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa) punya fasilitas, dari daerah-daerah itu kita perbaiki, kasih penutup dan purifying air, atau mungkin AC," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan, di Istana Negara, Jumat 23 Oktober 2015.

Zumi Zola Berikan Eskavator Tiap Kecamatan di Jambi
Langkah ini adalah penyelamatan pertama yang dilakukan, karena bayi dan anak-anak sangat rentan terkena penyakit akibat asap pekat tersebut. Pemerintah, kata Luhut, telah menyiapkan langkah lain bila evakuasi warga korban asap tidak memperolah hasil yang maksimal.

"Kami coba pindahkan, misalnya di Kalimantan pindah ke Banjarmasin," ujar Luhut.

Opsi ini, untuk menghindari wilayah yang asapnya sudah sangat pekat dan berbahaya. Menuju ke tempat yang lebih aman. Namun, kalau memang kota-kota itu sudah tidak bisa diharapkan dan asap menyebar merata, maka keluar dari wilayah itu menjadi opsi terakhir.

"Kalau sampai tidak bisa, kami siapkan kapal untuk menampung, kapal perang di sana," tutur Luhut.

Ada enam kapal perang milik TNI yang dibantu dengan kapal milik Pelni untuk proses evakuasi itu. Evakuasi dilakukan karena pemerintah butuh waktu lebih dari satu bulan untuk bisa meminimalisasi kabut asap.

"Karena itu, kami akan hitung dalam waktu 5-6 pekan ke depan," katanya.

Luhut yang memutuskan tidak ikut Presiden Joko Widodo untuk kunjungan ke Amerika Serikat pada Sabtu 24 Oktober besok, memilih untuk langsung terjun ke lokasi. Agar persiapan tahap-tahapan evakuasi bisa berjalan baik, temasuk upaya pemadaman api yang berakibat asap pekat.

"Kami melakukan seperti operasi militer," katanya.

Sebelumnya, Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, telah memastikan kalau logistik bagi korban asap sudah disiapkan saat evakuasi korban kabut asap dilakukan.

"Kalau stok logistiknya saya pastikan aman," katanya.

Menurut dia, pemerintah harus semakin terintegrasi untuk menangani asap secara bersama. Apalagi, Presiden Jokowi telah mengeluarkan Inpres Penanganan Asap.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya