- Daru Waskita/VIVA.co.id
VIVA.co.id - Ratu Denmark Margrethe II didampingi Menteri Luar Negeri Denmark, Kristian Jensen, tengah berada di Yogyakarta. Bersama rombongan, Ratu Denmark langsung menyambangi Balai Besar Kerajinan dan Batik.
Dalam kunjungannya ke Balai Batik, Ratu Denmark menerima suvenir dari Kepala Balai Besar dan Kerajinan Batik Zulmalizar, berupa sample piece of Indonesian batik yang berukuran 1x3 meter dengan 24 motif batik klasik Yogyakarta.
Menurut Kelapa Seksi Standarisasi Balai Besar Kerajinan dan Batik, Masiswo, suvenir tersebut memang telah dipersiapkan selama sebulan yang lalu dan dipesan dari salah seorang pengrajin batik.
"Biasanya kalau ada tamu dari luar negeri suvenir yang diserahkan berupa sample piece of Indonesian batik dengan motif batik klasik Yogyakarta. Sekalian ajang promosi supaya mereka tahu bahwa di Yogyakarta ada motif batik klasik," katanya, Sabtu, 24 Oktober 2015.
Menurutnya ada ribuan motif batik dari Yogyakarta tetapi yang biasanya diberikan sebagai suvenir hanya 24 motif karena yang dibuat secara turun-temurun oleh kebanyakan pengrajin batik di Yogyakarta.
Motif-motif batik klasik tersebut antara lain: parang kancing, padas gempal, parang pamor, bunga tempayang,kambil cukil, semen rama, parang paseg, semen dlengut, rujak senthe, gabah wutah, ceplok wolon, semen rendo, semen gurdho, parang pedang, semen kembang terong.semen yoli, udan liris.
"Motif-motif batik seperti itu yang biasa diberikan untuk suvenir," tuturnya.
Sementara itu Kepala Seksi Informasi Balai Besar Kerajinan dan Batik, Wardi mengatakan untuk kunjungan di Balai Besar Kerajinan dan Batik, Ratu Denmark meninjau stand pameran yang diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Batik yang berlangsung dari 22 hingga 24 Oktober.
Menanti Pintu Gerbang Dunia di Kulonprogo
Sudah lama direncanakan, belum tereksekusi.
