Murid SD di Palembang: Tolong Kami, Pak Presiden Tersayang

surat untuk jokowi
Sumber :
VIVA.co.id - Kabut asap yang kian pekat menyelimuti Kota Palembang, Sumatera Selatan, membuat aktivitas belajar di sekolah menjadi terganggu. Kegiatan belajar dan mengajar semula dikurangi, tetapi belakangan malah diliburkan karena kabut asap akibat kebakaran hutan itu kian pekat.
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Para pelajar pun gerah dengan situasi yang tak diketahui berakhir kapan itu. Mereka tak hanya mengeluh tak dapat bersekolah, tetapi juga tak lagi bebas bermain di luar ruangan. Kabut asap diketahui berbahaya bagi kesehatan manusia, terutama anak-anak.
Jokowi: Tax Amnesty Jadi Jawaban Merebut Dana Investasi

Seorang siswa SD Palm Kids di Palembang menulis surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo. Dia memprotes dan berkeluh kesah tentang situasi di Palembang sekarang. Surat yang ditulis tangan itu menyebar di media sosial Facebook dengan nama akun Natakesuma. Surat dibuat pada 23 Oktober 2015.
Disindir Jokowi Soal Anggaran, Ini Kata Gubernur Aher

Berikut ini kutipan surat untuk Presiden yang disebut "tersayang" tersebut:

Untuk
Presiden yang kami cintai
Bapak Ir Joko Widodo

Salam sayang, kami siswa-siswi SD Palm Kids Palembang mewakili seluruh siswa di Sumatera Selatan khususnya Palembang ingin menyampaikan bahwa kota kami terkena dampak kabut asap yang semakin hari semakin parah. Sudah banyak korban yang terkena penyakit ISPA, batuk, pilek, iritasi kulit dan mata.

Akibat kabut asap ini, aktivitas kami terganggu. Kami tidak bisa bermain dan belajar di luar ruangan. Jam sekolah pun dikurangi dan otomatis kami tertinggal materi pelajaran. Kami rindu belajar dan bermain seperti dulu lagi. Kami sedih sudah tidak bisa lagi berolahraga di luar ruangan lagi.

Kami sudah bosan memakai masker. Tetapi, kalau kami tidak memakai masker, kami terpaksa menghirup kabut asap. Kami pun tidak mau mengulang kelas karena tertinggal pelajaran. Sampai kapan, Presiden kami yang tersayang, kami dan teman-teman merasakan bencana kabut asap.

Kami tidak ingin menjadi korban keganasan bencana kabut asap. Kami ingin kembali belajar seperti biasa untuk menggapai cita-cita kami. Tolong kami, Pak Presiden yang tersayang.

Demikianlah surat dari kami yang mewakili seluruh siswa di Sumatera Selatan. Kami berharap kabut asap ini cepat diatasi.

Salam kami,

SD Palm Kids Palembang

Kepala Sekolah Dasar Palm Kids, Dewi Indrawati, membenarkan surat itu dibuat para muridnya. Surat itu sebagai bentuk kepedulian anak-anak didiknya karena kabut asap yang tak kunjung usai.

"Karena asap, jam sekolah siswa memang dikurangi. Semestinya mulai belajar pukul 07.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB. Namun sekarang belajar-mengajar dimulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB," kata Indri saat dihubungi pada Sabtu, 24 Oktober 2015.

Sejak kabut asap mulai menyelimuti Kota Palembang, kata Indri, seluruh siswa diwajibkan menggunakan masker di dalam kelas. "Bahkan, sudah ada teman-teman mereka yang sakit akibat kabut asap ini. Surat itu dibuat oleh murid kelas VI," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya