Sumber :
- VIVA.co.id/Twitter @Sutopo Purwo Nugroho
VIVA.co.id
- Bencana kabut asap yang melanda wilayah Sumatera dan Kalimantan mulai merembet ke beberapa kawasan lain. Saat ini, hanya tiga pulau di Indonesia yang masih dapat dikategorikan aman dari asap, yakni Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Andi Eka Sakya mengatakan, asap yang mulai muncul di berbagai kawasan pulau Indonesia tidak dapat diprediksi secara jelas. Sebab, hal ini tergantung dari faktor arah mata angin.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
Baca Juga :
Waspada DBD, Nyamuk Tak Mempan Lagi Fogging
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Andi Eka Sakya mengatakan, asap yang mulai muncul di berbagai kawasan pulau Indonesia tidak dapat diprediksi secara jelas. Sebab, hal ini tergantung dari faktor arah mata angin.
"Arah angin berbeda-beda di setiap lapisan. Jadi, tidak bisa digeneralisasi. Masing-masing lapisan, ada arah dan kecepatan. Mereka berinteraksi dengan asap," ujar Andi, Sabtu 24 Oktober 2015.
Berdasarkan data BMKG, diketahui memang arah kabut asap mulai mendekati sebagian wilayah di Pulau Jawa. Partikel asap tersebut berada di atas langit Jawa dengan ketinggian 1.500 meter.
Kondisi ini masih berada dalam rentang aman, yakni di lapisan atas udara, dengan partikel yang ringan. "Cuma kabut tipis saja," kata Andi.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho telah menyajikan peta ancaman kabut asap yang hampir sebagian telah menutupi wilayah di Indonesia.
Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara merupakan kepulauan yang sampai saat ini belum tertutup oleh asap. Di sisi lain, kabut asap telah merembet ke beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, bahkan Filipina.
Hanya Jawa, Bali dan Nusa Tenggara saja yang belum ditutup asap. Asap makin luas dan tak terkendali. pic.twitter.com/WqQ6GUcxFH
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) October 24, 2015Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Arah angin berbeda-beda di setiap lapisan. Jadi, tidak bisa digeneralisasi. Masing-masing lapisan, ada arah dan kecepatan. Mereka berinteraksi dengan asap," ujar Andi, Sabtu 24 Oktober 2015.
