Pengusaha Bantah Muncul Pucuk Sawit di Bekas Kebaran Hutan

Bibit sawit muncul di lahan terbakar di Kalimantan, Rabu, 20 Oktober 2015.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Twitter @Sutopo Purwo Nugroho
VIVA.co.id
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
- Ketua Bidang Agraria dan Tata Ruang Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono, mengatakan ada
black campaign
Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau
untuk menyerang industri sawit dengan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan.

"Kasus di Kalimantan Tengah di Nyaur Menteng dan Kilometer 26 kemarin ini sudah ditanami sawit, sebenarnya itu sangat aneh sekali, karena itu dibakar, kemudian di tengahnya ada tanaman sawit. Biasanya kan, yang dibakar itu lahan gambut, atau dibakar untuk membuka lahan," ujar Eddy usai diskusi Energi Kita di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu 25 Oktober 2015.

Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat

Ia mengatakan, tapi itu justru aneh, karena ada tanaman sawit di tempat yang terbakar. Menurutnya, pertanyaan besarnya adalah sebenarnya ada apa dengan persoalan kebakaran ini. Apakah memang ada yang sengaja membakar sawit di Indonesia, atau memang ada yang sengaja menghancurkan image perkebunan sawit di Indonesia.

Dia menilai, ada persaingan produksi sawit yang cukup besar di pasar Asia. Ia mencontohkan, sekarang minyak nabati lain sangat sulit untuk melawan produktivitas sawit. Sebab, per hektare lahan kira-kira menghasilkan enam ton minyak nabati. Sedangkan minyak lain, paling tinggi paling satu ton per hektare.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, lewat akun Twitternya, mengunggah sebuah lahan yang baru saja usai terbakar, namun kini sudah dipenuhi pucuk-pucuk sawit baru.

Diakui Sutopo, munculnya pucuk sawit baru tersebut, justru ditemukan di kawasan konservasi orangutan yang terbakar. Lokasinya di Nyaru Menteng Palangkaraya.

Baca juga:

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya