Asap Makin Pekat, Belasan Bayi Dilarikan ke Rumah Sakit

Pemeriksaan korban bencana kabut asap di Sumatera dan Kalimantan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/FB Anggoro
VIVA.co.id
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
- Bencana kabut asap yang menyelimuti Provinsi Jambi semakin mengkhawatirkan. Efek paling dirasa adalah kepada bayi dan anak-anak.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Tercatat, hanya dalam waktu tiga hari sudah ada belasan anak bayi yang dilarikan ke rumah sakit setempat. Dua diantaranya bahkan dilaporkan kritis akibat terkena penyumbatan paru-paru sebagai efek buruknya kualitas udara.
Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat


Baca Juga:




Zainal (11 bulan), merupakan salah satu bayi yang kini dalam kondisi kritis. Sudah dalam tiga hari ini mendapatkan perawatan intensif di RS Raden Mataher Jambi.


Bayi malang ini kini tidak bisa lepas dari alat bantu pernafasan. "Sejak asap makin pekat di Jambi, anak saya terserang sesak nafas dengan batuk dan diare yang terus menerus," kata Yuanti, ibunda dari Zainal, Selasa 27 Oktober 2015.


Indah, dokter anak di RS Raden Mataher Jambi tidak menampik terjadinya lonjakan pasien anak yang dilarikan ke RS. Menurutnya hal itu sebagai imbas dari memburuknya kualitas udara di Provinsi Jambi.


"Kami berupaya semaksimal mungkin. Ini karena dampak buruknya kualitas udara," katanya.


Bayu Alfarizi/Jambi

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya