Hasyim Muzadi Usul Salat Minta Hujan secara Nasional

Hasyim Muzadi
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Hasyim Muzadi, mengusulkan pelaksanaan salat istisqa atau salat minta hujan secara nasional yang melibatkan ulama dan pejabat negara.
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

"Kita kumpulkan ahli-ahli tirakat se-Indonesia, bukan sekadar tokoh Islam formal, untuk bersama sama seluruh pejabat di Jakarta dan keluarganya untuk bersama salat istisqa," kata Hasyim dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Senin malam, 26 Oktober 2015.
Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Hasyim mengaku telah menyampaikan usul itu kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla saat ia bersama sejumlah ulama, termasuk Rais Aam Jamiyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Habib Luthfi bin Yahya, dan Rektor UIN Malang Mujio Raharjo, bersilaturahim ke Istana Wapres, kemarin. Wakil Presiden, katanya, pun mengaku setuju dengan gagasan itu.
Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat

Menurut Hasyim, sebelum pelaksanaan salat istisqa nasional, pihak-pihak yang akan ikut kegiatan itu diminta berpuasa selama tiga hari. Setelah itu, ulama dan pejabat daerah juga melaksanakan kegiatan serupa di daerah masing-masing dengan cara yang sama, termasuk berpuasa tiga hari sebelumnya.

"Apabila diterima, insya Allah hujan akan menyelesaikan asap dan api. Bencana ini bukan sekadar kejadian tapi mengandung unsur peringatan untuk kita semua," kata Hasyim, yang juga mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama.

Konferensi ICIS

Hasyim menemui Wapres juga untuk melaporkan rencana pelaksanaan konferensi internasional keempat Islam rahmatan lil-alamin, International Conference of Islamic Scholar (ICIS), di kampus Universitas Islam Negeri Malang, Jawa Timur, 23-25 November 2015.

Bersamaan dengan konferensi itu juga akan digelar pertemuan para sufi oleh Jamiyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Jatman).

UIN Malang diajak kerja sama sebagai penyelenggara konferensi itu sekaligus penguatan kampus itu sebagai universitas Islam internasional.

"Ketiga komponen ini, ICIS, Jatman, dan UIN, akan mewakili realitas visi Islam rahmatan lilalamin yang menggabungkan visi hubungan agama dan negara secara substansial moderat, spritualisme dan intelektualisme paedagogis," kata Hasyim, yang juga Sekretaris Jenderal ICIS.

ICIS menawarkan Islam moderat rahmatan lil-alamin dan nilai Pancasila ke seluruh dunia, Jatman mempunyai khazanah spiritual yang dapat ditiru dunia, dan UIN Malang mempunyai 16 ribu mahasiwa, di antaranya, dari 32 negara asing.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya