Gubernur Ganjar Bakal Tutup Gunung di Seluruh Jawa Tengah

Kebakaran Gunung Lawu tahun 2015 silam.
Sumber :
  • ANTARA/Siswowidodo
VIVA.co.id
Kembangkan BUMDes, Menteri Eko Minta Saran Gubernur Ini
- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta seluruh jalur pendakian gunung di wilayah Jawa Tengah ditutup total. Langkah itu dianggap sebagai upaya antisipasi serius terhadap kebakaran gunung pada puncak musim kemarau.

Ganjar Curigai Aksi 9 Perempuan Rembang Cor Kaki di Istana

Berdasarkan laporan yang diterimanya, Ganjar mengaku seluruh gunung di Jateng seperti Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing, Slamet dan bahkan gunung Lawu seluruhnya sudah terdampak kebakaran.
Ganjar Kirim 17 Kepala Daerah ke KPK


"Iya hampir semua gunung di Jateng semua sudah terbakar. Yang terakhir gunung Lawu. Saya sudah minta itu ditutup, tapi masih pro-kontra, " kata Ganjar di depan ratusan siswa SMA 1 Ksatrian Semarang, Selasa, 27 Oktober 2015.


Terkait kebakaran gunung Lawu yang kini sudah merembet ke wilayah Karanganyar, Jawa Tengah, Ganjar mengaku sudah mengintruksikan langsung tim SAR, BPBD, TNI-Polri untu turun langsung memadamkan api. Meski begitu, pihaknya mengakui sulitnya mengatasi kebakaran gunung karena luasan lahan dan belum adanya alat pemadaman yang canggih.


"Jadi antisipasinya adalah melibatkan masyarakat. Mereka digerakkan. Selain itu saya minta masyarakat jangan naik gunung dulu, " kata Politisi PDI Perjuangan itu.


Menurutnya, kebakaran yang terjadi di gunung-gunung di Jateng berawal dari api unggun sisa-sisa pendakian yang lalai tidak dimatikan seluruhnya.


"Kebakaran Lawu harus jadi pelajaran bagi kita. Harus ada peringatan bagi pendaki untuk tak membuat api unggun di gunung, " ujar dia.


Ganjar sendiri melalui akun Twitter dan sejumlah dialog dengan masyarakat memang telah berinisiatif melakukan penutupan jalur pendakian semua gunung di Jateng untuk sementara. Namun ide itu masih banyak pro-kontra.


"Dulu, haram untuk membuat api unggun di gunung. Apalagi musim kering. Kalau api merembet sedikit larinya sudah akan jauh,” kata pria yang bernah menjadi Ketua Mapala Universitas Gajah Mada, Yogyakarta itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya