- REUTERS/Mike Blake
VIVA.co.id - Hujan dengan intensitas sedang mengguyur Kota Jambi, Kamis 29 Oktober 2015. Hujan yang kedua ini membuat kepekatan asap di kota itu mulai berkurang. Namun, asap secara keseluruhan belum bisa hilang karena hujan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Gefisika (BMKG) Jambi, mencatat jarak pandang setelah turuh hujan mencapai 2.300 meter lebih. Turunnya hujan sangat disambut gembira oleh warga. Mereka senang karena asap menipis, setelah lebih dari empat bulan asap akibat pembakaran hutan dan lahan menyesaki nafas mereka.
Lihat videonya .
Menurut warga bernama Jus, hujan terjadi sejak pukul 12.00 hingga pukul 13.00 WIB. Hujan turun bersamaan, saat anak-anak pulang sekolah.
"Bersyukur hujan turun, banyak anak-anak rela basah karena terkena air hujan. Meski hujan, asap bercampur debu masih terlihat," katanya.
Hujan juga dimanfaatkan warga untuk menampung air untuk menyiram tanaman mereka yang selama ini dipenuhi kotoran akibat asap.
Pagi tadi, akibat bencana asap yang belum juga berakhir, kondisi Bandara Sultan Taha, Jambi, masih lumpuh total. Bandara ini masih terlihat sepi.
Kabut asap masih menyelimuti kawasan landasan Bandara Sultan Taha. Meski hari ini jarak padang sudah 1.000 meter, tetapi ini dianggap belum mencapai standar keselamatan penerbangan yang harus mencapai lebih dari 2.500 meter.
Bahkan, karena belum ada aktivitas, warga dan karyawan Angkasa Pura Jambi melaksanakan salat istisqa, atau salat minta hujan di parkiran bandara. Warga berharap, hujan kembali turun di Jambi seperti dua hari lalu. Lebih dari 30 menit hujan dengan intensitas tinggi sempat turun.
Laporan: Kasparman Piliang
(asp)
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.
