Pemerintah Diminta Bikin Game Online yang Ramah Buat Anak

Screenshot Destiny Game
Sumber :
  • Bungie Studio

VIVA.co.id - Bebasnya mengakses dunia maya, membuat siapa saja dengan mudah menemui berbagai konten yang tersedia. Salah satunya adalah game online.

Namun, ada sebuah fenomena yang patut dikhawatirkan para orangtua. Lantaran, banyak game online yang mengandung unsur kekerasan dan pornografi yang seharusnya tidak boleh diakses oleh anak-anak.

Untuk menangani kasus tersebut, pemerintah pun diminta untuk memberikan solusi, di antaranya menyediakan game online yang bernuansa edukatif dan rekreatif.

Lima Game Online Paling Ditunggu pada 2016

Sebab, keterbatasan pilihan game online yang sebagian besar mengandung unsur kekerasan dan pornografi, berpotensi ditiru oleh anak.

"Bagian dari tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan ketersediakan game online, sehingga ada pilihan bagi anak untuk tetap dia bermain, tetapi dalam situasi edukatif dan fun," kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Ni'am Sholeh, di Kantor KPAI, Jakarta, Kamis 29 Oktober 2015.

Menurut Ni'am, usia anak adalah usia meniru, tetapi pada saat yang sama anak memiliki kepentingan untuk bermain. Untuk itu, ketersediaan sarana permainan yang edukatif dan kreatif pun diperlukan untuk mencegah paparan game yang berisi kekerasan, ekploitasi, dan menampilkan pornografi.

Selain itu, orangtua sebagai garda terdepan dalam perlindungan anak juga diharapkan mampu mengontrol apa yang dimainkan dan ditonton oleh anak. Orangtua diimbau untuk tidak memanjakan anak-anak dengan berbagai macam gadget.

"Kampanye secara positif harus terus dilakukan, kita terus melakukan sosialisasi kepada orangtua agar mengontrol anak dari pengaruh game online," ujar dia. (asp)

Ilustrasi gamer.

Direstui, 8 Agustus Sebagai Hari Game Indonesia

Penetapan hari game itu dorong industri game makin ke arah positif.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016