Risma dan Rasiyo Berdebat Malam Ini

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Sumber :
  • ANTARA/Herman Dewantoro
VIVA.co.id - Dua pasang calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana dan Rasiyo-Lucy Kurniasari, akan beradu visi dan program kerja mereka dalam ajang debat pilkada. Debat itu digelar di Surabaya pada Jumat malam, 30 Oktober 2015.
Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem

Masing-masing pasang kandidat telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mempresentasikan visi dan program andalan mereka. Kubu Tri Rismaharini alias Risma akan menyampaikan prestasi dan capaian calon petahana itu, misalnya, penataan kota yang identik dengan taman dan ruang terbuka hijau.
Ahok Sewot Jakarta Disebut Berantakan Dibanding Surabaya

"Semua orang pasti akan mengetahui jika hal itu merupakan buah kesuksesan dari Bu Risma,” kata Ketua Media Center Risma-Whisnu, Aldi Karmailis, di Surabaya pada Kamis malam, 29 Oktober 2015.
Siswa SD Menangis Agar Risma Tak Jadi Calon Gubernur Jakarta

Program lain yang dinilai berhasil dan bagian dari prestasi Risma, kata Aldi, adalah bidang pendidikan. Menurutnya, Risma sukses membuat program gratis wajib belajar 12 tahun atau hingga SMA. “Kalau zamannya Pak Bambang DH (Wali Kota sebelum Risma) itu dulu, kan, hanya sampai 9 tahun. Kalau eranya Bu Risma dilanjutkan hingga 12 tahun,” ujarnya.

Selain kedua program itu, masih ada program-program lain yang akan dipaparkan kepada masyarakat. “Tapi kami tidak akan menyerang kubu Rasiyo-Lucy, karena itu sesuai arahan yang diberikan Pak Whisnu,” ujarnya.

Rasiyo dan Lucy Kurniasari akan menawarkan beberapa konsep baru, khususnya yang terkait dengan kesejahteraan. Mereka menilai program kerja Risma selama ini lebih banyak bersifat pembangunan fisik.

"Saya dengan Pak Rasiyo akan lebih mengedepankan pembangunan kualitas manusianya,” kata Lucy.

Lucy berharap masyarakat Surabaya akan tertarik dengan perubahan yang akan ditawarkannya. “Sebenarnya saya sendiri yakin banyak warga Surabaya yang ingin perubahan, atau seperti jargon yang kami usung, yaitu move on (bangkit),” ujarnya.

Lucy menambahkan, sejak beberapa hari lalu, dia dan Rasiyo lebih rajin menyerap langsung aspirasi masyarakat. Mereka mengunjungi dan kadang menginap di rumah warga untuk mengetahui keinginan dan harapan warga.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya