Sumber :
- ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
VIVA.co.id
- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut ada korelasi positif antara penyelenggaraan pemilihan kepala daerah dan kebakaran hutan.
Korelasi yang dimaksudnya yaitu, karena daerah tersebut sedang menyiapkan pilkada, maka pengawasan terhadap kebakaran hutan menjadi lemah.
Baca Juga :
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
Baca Juga :
Waspada DBD, Nyamuk Tak Mempan Lagi Fogging
Korelasi yang dimaksudnya yaitu, karena daerah tersebut sedang menyiapkan pilkada, maka pengawasan terhadap kebakaran hutan menjadi lemah.
"Apalagi, pada 2015, pilkada dilaksanakan serentak. Selain dipicu El Nino, juga lemahnya pengawasan," ujar Sutopo di Graha BNPB, Jakarta, Jumat 30 Oktober 2015.
Ia menambahkan, titik api di daerah yang mengalami kebakaran juga cenderung banyak terjadi di perbatasan yang infrastrukturnya terbatas. Lantaran infrastruktur terbatas, maka pengawasannya juga lemah.
Lalu, Sutopo menambahkan, sebab kebakaran juga terjadi karena ada konflik politik lokal dan kepemilikan lahan. Bahkan, ada juga masyarakat yang membakar hutan dan lahan dengan mengatasnamakan koperasi.
"Berdasarkan titik
hotspot
, kebakaran 32 persen terjadi di kawasan hutan non konsesi, 20 persen di hutan tanaman industri, 20 persen di wilayah lahan sawit, dan sisanya lahan lainnya," kata Sutopo.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Apalagi, pada 2015, pilkada dilaksanakan serentak. Selain dipicu El Nino, juga lemahnya pengawasan," ujar Sutopo di Graha BNPB, Jakarta, Jumat 30 Oktober 2015.