Luhut: Ini Faktor yang Sebabkan Terorisme Tetap Hidup

Sertijab Menko Polhukam
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan, menegaskan generasi muda Indonesia yang hidup dalam perkembangan teknologi dan mudah mengakses media sosial, menjadi sasaran empuk bagi jaringan terorisme untuk menyebarkan paham radikalisme.

Menko Luhut Berencana Kunjungi Reklamasi Pulau G
"Dalam era digital, maka sangat penting bagi generasi muda untuk mencegah jaringan terorisme menyebarkan pahamnya melalui media sosial dan lainnya," katanya, dalam acara Malam pertunjukan seni dan budaya yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme di Yogyakarta, Jumat malam, 30 Oktober 2015.

Bertemu Menteri Australia, Yasonna Bahas Soal Terorisme
Luhut mengatakan, terorisme muncul dan melaksanakan aksinya dipengaruhi oleh dua faktor besar. Pertama, faktor ekonomi seperti pengangguran, kemiskinan, kesenjangan sosial dan faktor kedua, non ekonomi seperti ketidakadilan yang diterima.

"Dari beberapa penelitian, dua faktor tersebut dominan menyebabkan terorisme tumbuh tak hanya di Indonesia," ungkapnya.

Di masa pemerintahan Joko Widodo, kata Luhut, pemerintah berusaha keras untuk melakukan atau memberikan keadilan yang sama kepada masyarakat. Masih banyak rakyat Indonesia yang miskin dan juga menganggur.

"Ketika pemerintah tidak memberi rasa keadilan, maka akan timbul pembangkangan sipil. Kemudian timbul gerakan radikalisme," ungkapnya.

Luhut memaparkan, Indonesia dalam kurun waktu 10 hingga 20 tahun ke depan akan menjadi lima negara dengan ekonomi besar di dunia, sehingga tantangan itu harus dijawab oleh generasi muda saat ini dengan memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Tapi, itu saja tidak cukup. Generasi muda juga harus memiliki ketauladanan jika nantinya menjadi pemimpin," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya