Sumber :
- VIVA / Rebecca
VIVA.co.id
- Imam B Prasodjo, pengamat sosial, memperkenalkan salah satu alat buatan Profesor I Gede Wenten yang dinamakan Fresh On. Sebuah alat yang bisa digunakan masyarakat untuk dapat menghirup udara bersih.
"Ini namanya Fresh On, sebuah alat penyaring asap buatan Profesor I Gede Wenten. Alat ini dapat menyaring asap dan partikel berbahaya yang ada di udara," ujar Imam, Sabtu, 31 Oktober 2015. Hal itu ia ungkap ketika ditemui dalam sebuah diskusi publik mengenai bencana kabut asap.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
"Ini namanya Fresh On, sebuah alat penyaring asap buatan Profesor I Gede Wenten. Alat ini dapat menyaring asap dan partikel berbahaya yang ada di udara," ujar Imam, Sabtu, 31 Oktober 2015. Hal itu ia ungkap ketika ditemui dalam sebuah diskusi publik mengenai bencana kabut asap.
Dengan bersemangat, Imam ingin memperkenalkan alat tersebut kepada seluruh masyarakat Indonesia, mengingat saat ini ada jutaan orang di sejumlah provinsi menghirup asap yang berbahaya, karena mengandung partikel zat kimia. Ia mengatakan, dalam jangka waktu panjang, masyarakat bisa terkena penyakit kanker maupun alzheimer jika begitu terus.
"Di dalam alat ini ada membran dengan ukuran 50 nanometer, sangat kecil sekali. Membran bisa menyaring udara yang kotor sehingga masyarakat dapat merasakan dan menghirup udara bersih di rumah atau lingkungan mereka," tambahnya.
Sebagai penjelasan cara menggunakan Fresh On, adalah dengan menyambungkannya ke kompresor dengan besaran apapun. Diinformasikan, pemerintah berencana membeli alat seharga Rp250 ribu ini dalam kuantitas besar untuk diberikan bagi masyarakat luas.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dengan bersemangat, Imam ingin memperkenalkan alat tersebut kepada seluruh masyarakat Indonesia, mengingat saat ini ada jutaan orang di sejumlah provinsi menghirup asap yang berbahaya, karena mengandung partikel zat kimia. Ia mengatakan, dalam jangka waktu panjang, masyarakat bisa terkena penyakit kanker maupun alzheimer jika begitu terus.
