Ganjar Pranowo Uji Coba 'Bom' Penjinak Kebakaran

Ganjar Pranowo uji coba alat pemadam api
Sumber :
  • VIVA / Dwi Royanto
VIVA.co.id
Kembangkan BUMDes, Menteri Eko Minta Saran Gubernur Ini
- Sebuah alat penjinak kebakaran, diuji coba Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada acara simulasi pemadaman kebakaran, di hadapan ratusan warga Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu, 31 Oktober 2015.

Ganjar Curigai Aksi 9 Perempuan Rembang Cor Kaki di Istana

Alat penjinak kebakaran itu bernama Fire Block. Bentuknya kotak kecil dan memiliki fungsi mampu memadamkan gedung yang terbakar pada area tertentu. Fire Block sendiri berisi cairan kimia yang ramah lingkungan. Fungisnya menetralitis oksigen di area sekitar kebakaran.
Ganjar Kirim 17 Kepala Daerah ke KPK


Saat uji coba alat ini, Ganjar secara langsung melempar bom pemadam api ini di sebuah kobaran api yang menyala. Beberapa detik kemudian, pusat api yang terbakar itu meledak. Asap hasil cairan kimia itu seketika membumbung tinggi, dan langsung membuat api padam.


"Wah, keren ini. Tadi sempat deg-degan dua kali. Pertama takut kok tidak meledak, kedua saat terjadi ledakan. Tapi ini keren. Apinya seketika padam akibat cairan kimianya, " kata Ganjar, disambut tepuk tangan ratusan warga yang menyaksikan simulasi ini.


Dua ukuran


Meski demikian, alat yang diproduksi di Taiwan ini hanya dirancang khusus untuk pemadam ruangan, dan tidak dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran hutan. Cara kerjanya memang menimbulkan ledakan, kecil mirip sebuah bom.


"Saat alat ini meledak akan mengeluarkan asap tebal, itu lah yang menetralisir api, agar tidak ada oksigen yang bisa memicu pembakaran. Akhirnya api padam seketika, " kata Kepala Seksi Logistik BPBD Jawa Tengah, Darsono.


Fire Blok sendiri diproduksi dalam dua ukuran kecil dan besar. Untuk ukuran kecil cairan berisi 2 liter cairan kimia akan mampu mentralisir api di ruangan 2 meter persegi. Sedangkan untuk ukuran besar berisi 4 liter cairan mampu memadamkan api di ruangan 4 meter persegi.


"Karena khusus untuk kebakaran yang sedikit areanya,  maka biasanya ditempatkan di tempat-tempat rawan. Seperti instalasi listrik, genset, instalasi komputer dan lain-lain," katanya.


Cara menggunakan


Teknik penggunaan alat ini ada dua macam. Pertama, Fire Block dilempar di titik api kebakaran, agar setelah kena panas langsung meledak dan menetralisir api dengan sendirinya. Kedua, alat bisa juga ditempel di dinding-dinding ruangan yang rawan terkena percikan api, seperti panel-panel dalam gedung.


"Untuk masa kedaluearsa alat ini sekitar tiga tahun. Jadi setelah usia segitu harus diganti dengan yang baru," imbuh Darsono. Kini alat yang baru diproduksi di Taiwan itu sudah digunakan di beberapa perusahaan dan lembaga, seperti PT Pertamina Cilacap, PT Semen Holcim, BPBD Cilacap serta BPBD Jawa Tengah.


"Ke depan kita akan coba pakai dan sosialisasikan di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah di Jawa Tengah. Untuk harga Fire Block kecil Rp900 ribu dan ukuran besar Rp1.5 juta, " katanya.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya