Silaturahmi Partai Golkar, ARB dan Agung Duduk Satu Meja

Sikap Golkar terkait Putusan PT dan MA
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Politikus Budi Supriyanto Didakwa Disuap Ratusan Ribu Dolar
- Acara Syukuran dan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Partai Golkar, Minggu 1 November malam di Jakarta menampilkan suasana yang berbeda selama satu tahun ini. Sejak kepengurusan DPP Golkar terpecah dua, antara hasil Munas Bali (Aburizal Bakrie-Idrus Marham) dan Munas Ancol (Agung Laksono-Zainuddin Amali), kedua kubu saling 'serang' dan perang statement.

Partai Pendukung Ahok Pakai Janji Tertulis Biar Tak Membelot
Namun, dalam agenda malam ini, suasana tegang semenjak akhir 2014 itu mulai mencair. Acara itu, yang dihadiri Wapres Jusuf Kalla dan Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan sebagai tokoh senior Golkar dan pejabat pemerintah, memperlihatkan semangat rekonsiliasi di tubuh Golkar.

Komisi V Apresiasi Gubernur Sulbar
Bahkan, Agung Laksono juga tampak hadir, didampingi oleh Ketum Golkar Aburizal Bakrie. Mereka bahkan duduk bersama dalam satu meja.

"Pada 1 November 2015 segenap Partai Golkar dari yang paling junior sampai paling senior, dari Sabang sampai Merauke, dari yang duduk di parlemen sampai pemerintahan, duduk bersama dengan bahagia," kata Tantowi Yahya, yang didaulat sebagai pembawa acara.

Selain itu, Bambang Soesatyo (Wakil Bendahara Umum Munas Bali) dan Leo Nababan (Ketua hasil Munas Ancol) sempat berpelukan, dan sesekali bergurau dan tertawa.

"Yang tadinya berjauhan, sekarang berpelukan. Itulah hebatnya partai kita," kata Tantowi.

Di meja yang lain, tampak juga terlihat Fadel Muhammad (kubu Munas Bali), berbincang akrab dengan Lawrance Siburian (kubu Munas Ancol) yang juga menjadi kuasa hukum kubu Ancol saat perkara di PN Jakarta Utara maupun di PTUN, PT TUN hingga kasasi Mahkamah Agung (MA).

Terlihat juga, politisi Ali Mochtar Ngabalin yang terkenal keras, satu meja dengan Agun Gunanjar (Ketua DPP Munas Ancol).

Suasana akrab juga terlihat, dengan kehadiran tokoh-tokoh senior Golkar. Terlihat seperti Fahmi Idris, Siti Hardiati Rukmana atau Mbak Tutut, Theo L Sambuaga, Syarief Cicip Sutarjo, dan yang lainnya.

Dari putusan kasasi MA, membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) yang memenangkan Munas Ancol. Putusan itu juga, mengembalikan Golkar berdasarkan putusan PTUN yang membatalkan SK Menkumham yang mensahkan Munas Ancol. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya