Komnas HAM: Tragedi Paris Jangan Kaitkan dengan Agama

Polisi Prancis dikerahkan di jalan-jalan ibu kota Paris
Sumber :
  • REUTERS/Christian Hartmann

VIVA.co.id - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Komnas HAM RI) menyampaikan duka yang mendalam atas serangan teror di Paris, Prancis.

Komnas HAM mengutuk dan menentang keras tindakan kekerasan dan penistaan kemanusiaan tersebut.

"Tindakan kekerasan yang terjadi di Paris itu tidak bisa dibenarkan oleh dunia kemanusiaan universal. Apapun motif dan alasan yang mendasarinya, tindak kekerasan yang terjadi di Paris, yang mengakibatkan jatuhnya ratusan korban jiwa dan luka-luka, sama sekali tidak bisa dibenarkan oleh nurani kemanusiaan universal," kata Maneger Nasution, salah satu Komisioner Komnas HAM saat dihubungi, Minggu, 15 November 2015.

Menurutnya, semua masyarakat dunia harus bersatu padu menentang tindakan yang menistakan martabat kemanusiaan tersebut. Kata Manager, keadaban kemanusiaan universal sungguh prihatin, atas serangan penembakan dan ledakan yang mengguncang Paris, Prancis pada Jumat malam, 13 November 2015 itu.

Manager meminta semua pihak agar dapat menahan diri untuk tidak terburu-buru mengaitkan tindak kekerasan itu dengan agama.

Pengacara Tersangka Teroris Paris Tolak Ekstradisi

"Karena tak ada satupun agama yang mentolerir praktik pemaksaan kehendak dengan kekerasan. Karenanya, tak ada urgensi dan relevansinya, serta tak perlu sama sekali adanya aksi balasan dengan cara-cara kekerasan yang mengatasnamakan agama," kata Manager.

Lebih lanjut, Manager mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mendukung otoritas pemerintah Prancis, dalam mengusut peristiwa tersebut melalui proses hukum, dan secepatnya mampu mengungkap pelaku dan pihak-pihak di balik kejadian tersebut.

Selain itu, dia berharap untuk Indonesia, para tokoh-tokoh besar di Indonesia, bersama dengan tokoh-tokoh umat beragama yang ada, agar bisa mengedukasi masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan saling menyalahkan bahwa yang terjadi di Paris adalah karena agama.

"Atas kejadian itu, diharapkan pemangku kepentingan dan otoritas negeri ini bersama tokoh-tokoh umat beragama mengedukasi masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan saling menyalahkan yang justru akan memperkeruh keadaan dan menurunkan kewaspadaan. Mari bersatu melawan teror kemanusiaan," tuturnya. (ase)

Timnas Jerman dalam sesi latihan.

Timnas Jerman Siap Jika Harus Bermain Tanpa Penonton

Ada ide pertandingan di Piala Eropa 2016 dilakukan secara tertutup.

img_title
VIVA.co.id
24 Maret 2016