- @jurnalmaritim
VIVA.co.id - Kapal Motor Wihan Sejahtera bermuatan penumpang dan kendaraan karam di perairan Pelabuhan Teluk Lamong Surabaya, Jawa Timur, Senin, 16 November 2015. Sebagian penumpang kapal ada yang langsung lompat ke laut dan sebagian lain ikut tenggelam ke dalam laut.
Beruntung, kejadian itu segera diketahui oleh petugas pelabuhan dan langsung melakukan evakuasi, sehingga korban jiwa tidak berjatuhan.
Salah seorang penumpang KM Wihan Sejahtera, Murtilah menuturkan detik-detik kejadian sebelum kapal karam. Murtilah yang menumpang kapal bersama dua anaknya menuju NTT mengaku tengah berbaring di dek 3 saat kapal beberapa saat lepas jangkar dari Terminal Zamrud, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
"Kemudian terdengar benturan, akhirnya anak saya lari keluar dan bilang kapal miring," kata Murtilah saat berbincang dengan tvOne, Senin, 16 November 2015.
Seketika itu, Murtilah langsung keluar dari Dek 3 dan sibuk menyelamatkan diri. Murtilah langsung memakaikan pelampung kepada kedua anaknya, baru kemudian dia kenakan pelampung.
Saat itu, kondisi kapal semakin miring, Murtilah mengajak anaknya ke arah atas miringnya kapal. Ibu dua anak itu menunggu di bagian atas kapal yang miring sambil menunggu badan kapal separuhnya tenggelam.
Setelah hampir separuh badan kapal tenggelam, Murtilah meminta kedua anaknya untuk turun perlahan di badan kapan sambil bersandar di kakinya. Sebelum melompat ke laut, Murtilah mengikatkan pelampungnya dengan kedua anaknya, agar saat jatuh ke laut bisa tetap bersama-sama.
"Saya hitung 1-2-3, ayo kakak jangan takut, saya lompat," ujar Murtilah mengenang detik-detik lompat ke laut ketika kapal mulai karam.
Beruntung, Murtilah dan kedua anaknya selamat. Petugas langsung mengevakuasi tak lama setelah mereka lompat ke laut. Hanya saja anak keduanya harus mendapatkan perawatan karena mengeluh sakit di bagian tangan. "Anak saya mengeluh tangannya sakit, mungkin pas tadi melompat tangannya kena kapal," paparnya.
Baca selengkapnya: ]
KM Wihan yang Tenggelam di Teluk Lamong Tak Berasuransi
Manajemen KM Wihan tak membayar ke Asuransi jasa Raharja.
