- thestar.com.my
VIVA.co.id - Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Mahfudz Sidiq mengatakan, di Indonesia banyak tumbuh kelompok radikal. Untuk itu, ia meminta pemerintah mengantisipasi masalah ini.
"Indonesia punya bahan baku yang bisa dimanfaatkan dan direkrut menjadi anggota ISIS," ujarnya saat berbincang dengan tvOne, Senin malam, 16 November 2015.
Mahfudz menjelaskan, potensi itu pernah dipaparkan dalam sebuah seminar internasional beberapa waktu lalu di Jakarta. "Ada sekitar 15-17 kelompok radikal di Indonesia," ujarnya menambahkan.
Politisi asal Partai Keadilan Sejahtera ini menambahkan, kelompok radikal ini berafiliasi secara biologis dan ideologis dengan ISIS. Ini harus diwaspadai oleh pemerintah. Di sisi lain, pemetaan kelompok radikal ini mempermudah pemerintah untuk menghadapi berbagai upaya terorisme. "Dengan data ini pemerintah sebenarnya bisa dengan mudah menyelesaikan masalah ini. Tinggal kemauan dari pemerintah."
Saat ini pemerintah masih belum mempunyai data valid mengenai warga negara Indonesia yang bergabung dengan ISIS di Suriah. "Kita mendorong pemerintah dan Badan Intelijen untuk mencari data yang valid agar mereka bisa dicegah untuk kembali."
(mus)