Waspada ISIS, Pengamanan Bandara Diperketat

Pengamanan bandara Juanda pasca tragedi Paris
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id - Teror bom yang melanda Paris, Prancis yang menewaskan ratusan orang beberapa waktu lalu membuat dunia waspada. Guna mengantisipasi ancaman serupa terjadi di Indonesia, pengamanan sejumlah objek vital ditingkatkan, di antaranya di bandar udara (Bandara).

Seperti terlihat di Bandara Internasional Juanda Surabaya, Selasa, 17 November 2015. Sejumlah personel dari Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut dari Komando Pasukan Katak, Polisi Militer Angkatan Laut dan petugas pengamanan bandara melakukan pengamanan di sejumlah titik di terminal 1 dan 2.

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS

Menggunakan anjing pelacak K9, setiap penumpang yang masuk di pintu keberangkatan dan kedatangan diperiksa. Begitu juga dengan barang bawaan penumpang juga diperiksa. "Sementara ini tidak ditemukan indikasi gangguan keamanan di bandara," kata Mayor laut (PM) Agus Sulistiyanto, Kasi Hartib Danlundal Juanda.

Dia menjelaskan, pengamanan bandara dilakukan sesuai perintah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmyanto, pasca peristiwa bom Paris. Selain karena menjadi pintu masuk orang, baik dari dalam mau pun luar negeri, keamanan bandara menjadi penting karena di area Juanda juga terdapat pangkalan udara TNI AL. "Jangan sampai kita kebobolan," katanya menambahkan.

Menurut dia, bandara merupakan salah satu pintu masuk penyusupan kelompok radikal dari luar. Di Jatim pengamanan lebih diperketat, lebih-lebih setelah ditemukannya beberapa orang terduga ISIS yang diamankan Kepolisian beberapa bulan lalu. "Karena itu kami juga bekerjasama semua elemen di bandara untuk pencegahan, termasuk pihak imigrasi," ujarnya menjelaskan.

Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai

Kepala Keamanan Terminal Bandara Juanda, Suratno mengatakan, sejauh ini belum pernah ada temuan atau laporan yang ia terima tentang ancaman maupun kecurigaan terkait terorisme. "Tapi kami tetap meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi kemungkinan itu. Karena lengah sedikit saja bisa jadi itu dimanfaatkan pelaku."

Sehari sebelumnya, Senin 16 November 2015, pasca tragedi Paris, anggota Direktorat Pengamanan Objek Vital dibantu tim Gegana Brimob Polda Jatim melakukan penyisiran di beberapa gedung Konsulat Jenderal dan objek vital milik negara asing di Surabaya. "Untuk menjamin rasa aman bagi warga negara asing di Surabaya pasca bom Paris," kata Direktur Pamobvit Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Yoyok Subagiono.

Bom Madinah, Mengusik Ketenangan Umat Beragama

(mus)

Polisi Antiteror Kanada.

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Tersangka bernama Aaron Driver dan ia bertindak tunggal.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016