- VIVA.co.id/ Zulkarnaini
VIVA.co.id - Nurdin Ismail atau Din Minimi, pemimpin kelompok bersenjata di Aceh mengakui, kelompoknya diserang oleh polisi, Rabu, 18 November 2015.
Menurut Din Minimi, baku tembak tersebut telah membuat warga desa ketakutan. "Kami tidak pernah mengusik pihak Kepolisian. Jadi kami berharap polisi jangan menciptakan perang, karena saat ini Aceh masih dalam kedamaian," kata Din Minimi melalui sambungan telepon, Kamis, 19 November 2015.
Din mengaku, saat penembakan yang dilakukan Kepolisian. Ia memastikan seluruh anggotanya tidak melakukan serangan balasan apapun.
"Satu butir amunisi pun tidak kami keluarkan untuk membalas mereka. Jadi kami berharap polisi jangan menciptakan perang," ujarnya menegaskan.
Sebelumnya, baku tembak kembali pecah di Aceh Timur pada Rabu, 18 November 2015 sekira pukul 10.00 WIB. Rentetan letusan senjata api memecah keheningan Desa Tualang Geudong Kecamatan Pante Bidari Aceh Timur. Hingga kini belum ada keterangan resmi dari Kepolisian terkait penyerangan tersebut.
Ilham Zulfikar/Aceh