Keluarga Korban Gunung Lawu Merasa Dipermainkan Perhutani

Novi, Korban Kebakaran Gunung Lawu Meninggal Dunia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adib Ahsani
VIVA.co.id – Keluarga korban kebakaran Gunung Lawu mengaku kecewa dengan Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah. Perhutani menjanjikan asuransi bagi korban meninggal, tetapi keluarga korban belum menerimanya hingga kini.
Korban Kebakaran Gunung Lawu Terima Asuransi dari Perhutani

Suharno, adik ipar Sumarwan, korban meninggal akibat kebakaran Gunung Lawu, menyayangkan sikap Perhutani Divre Jawa Tengah yang hanya menjanjikan akan mengurus asuransi.
Novi, Korban Kebakaran Gunung Lawu Meninggal Dunia

“Sampai sekarang, belum ada kabar apa pun soal asuransi bagi korban kebakaran Gunung Lawu. Sumarwan adik ipar saya, Nanang keponakan saya, dan hari ini Novi akhirnya meninggal dunia,” kata Suharno di sela-sela pemakaman Novi Dwi Estiwanti di Desa Brangol, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis, 19 November 2015.
Gunung Lawu Ditutup Sampai Tahun Baru 2016 Lewat

Suharno bercerita, sempat beberapa kali berhubungan dengan pihak Perhutani Divre Jawa Tengah. Dia diminta melengkapi semua berkas untuk mengurus asuransi dan semua sudah dipenuhi. Tetapi asuransi itu belum jelas sampai sekarang.

“Bahkan pada 2 November lalu, saya seperti dipermainkan. Saya disuruh menunggu di Pos Pendakian Cemoro Kandang Karanganyar, Jawa Tengah. Katanya, Gubernur Jateng dan ada menteri mau datang. Saya tunggu hingga pukul 22.00 ternyata tidak datang. Saat pulang saya ditelepon lagi agar kembali ke Pos Cemoro Kandang, karena akan datang. Tetapi malam itu juga tidak jadi datang,” Suharno menceritakan.

Perhutani Divre Jawa Tengah belum menghubungi keluarga korban kebakaran Gunung Lawu. “Padahal, kami membutuhkan biaya. Bayangkan, selama sebulan kami mengeluarkan biaya rumah sakit bagi Novi Dwi Estiwanti, sekitar Rp150 juta,” kata Suharno.

Asuransi kepada korban kebakaran Gunung Lawu memang menjadi tanggungan Perhutani Divre Jawa Tengah. Soalnya, para korban berangkat dari pos pendakian Cemoro Kandang di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dan mereka melakukan registrasi di pos pendakian saat mendaki.

Keluarga tidak tahu harus bagaimana lagi jika menunggu janji Perhutani Divre Jateng yang tak kunjung mengurus asuransi bagi korban meninggal. “Kami hanya bisa menunggu. Sementara biaya rumah sakit Novi selama sebulan harus dibayar. Semoga bisa terealisasi secepatnya,” ujar Suharno pasrah.

Komitmen Perhutani

Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah di Semarang, Slamet Wibowo, saat dikonfirmasi VIVA.co.id membenarkan akan memberikan klaim asuransi korban kebakaran Gunung Lawu yang masuk dari wilayah pos pendakian Cemoro Kandang.

Namun, menyangkut jumlah dana dan ihwal adanya korban yang belum mendapatkaan hak asuransi itu, dia belum mengetahui persis.

"Kami akan cek dulu. Memang asuransi akan kami berikan. Sepertinya dananya tinggal memberikan saja (kepada korban). Tapi, kami akan cek lagi, kenapa kok belum diberikan," ujarnya singkat sembari menutup sambungan telepon.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya