- VIVA/Agus Rahmat
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo meminta, para menterinya memegang lima hal dalam melaksanakan tugas. Tanpa itu, tidak akan ada artinya pembangunan yang dilaksanakan.
"Sekeras apapun kita bekerja, segiat apapun kita bekerja ada lima hal yang menjadi pegangan," ujar Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna dengan topik "Pemantapan Program Kerja Pemerintah Tahun 2016" di Istana Bogor, Senin, 23 November 2015.
Pertama, masalah pertumbuhan ekonomi. Kedua, penyerapan tenaga kerja atau angka tenaga kerja. Sementara poin ketiga, adalah masalah angka kemiskinan. Keempat, masalah inflasi, yang menyangkut daya beli rakyat. Terakhir masalah gini ratio atau masalah kesenjangan pendapatan.
"Ini yang harus dipegang lima ini. Kita pontang-panting semua kelihatan bagus tapi kalau lima ini tidak kepegang, tidak ada artinya," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, para menteri harus melihat mana dari kelima poin tadi yang menjadi prioritas, mana yang strategis, dan mana yang berdampak luas pada masyarakat. Untuk itu, para menteri dan kepala lembaga non-kementerian harus berani membuat terbosan-terobosan yang cepat dengan cara-cara baru.
"Dengan pola-pola yang baru dan jangan terjebak pada kebiasaan kebiasaan yang lalu, business as usual," katanya menambahkan.
Selain itu, melibatkan masyarakat dalam pembangunan juga perlu dilakukan. Jokowi minta para menterinya tak segan-segan turun dan mendengarkan masyarakat. "Ajak masyarakat, libatkan dalam melakukan terobosan-terobosan dan perubahan-perubahan itu."
(mus)