Helikopter Baru untuk Presiden Anti-Peluru

Presiden Lihat Alutsista TNI AD
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
Jokowi Beber 'Mantra' RI di Forum Ekonomi Islam Dunia
- Presiden RI dan Wakil Presiden RI tidak lama lagi akan menggunakan helikopter VVIP baru. Helikopter baru jenis Agusta Westland AW-101 akan menggantikan helikopter kepresidenan yang lama, Super Puma.

Jokowi: Jumlah Peserta Tax Amnesty Baru 344 Orang

Dipilihnya AW-101 sebagai helikopter VVIP diklaim sebagai helikopter canggih dan memiliki tingkat keamanan, serta kenyamanan yang baik. Helikopter ini pun didesain anti peluru.
Dana Rp11 Ribu Triliun Milik WNI Seliweran di Luar Negeri


"Karena ini standarnya VVIP maka helikopter itu yang tahan peluru," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung di kantornya, Rabu 25 November 2015.


Desain tahan peluru, lanjut Pramono, bukan karena ada ancaman atau ada pihak yang  iseng hendak menembak Presiden. Namun fasilitas tersebut sebagai bentuk antisipasi terhadap semua kemungkinan.


"Karena kan helikopter itu juga terbang sangat rendah. Nah alasan-alasan itulah yang kemudian kenapa diputuskan pembelian helikopter tersebut," jelas Pramono.


Selain itu, menurut Pramono, helikopter kepresidenan yang digunakan saat ini, jenis Super Puma, sudah berusia 25 tahun lebih. Sehingga, perlu diganti. "Karena ini untuk VVIP termasuk tamu negara maka TNI AU mengusulkan," kata Pramono.


Pramono menambahkan, operasional helikopter kepresidenan ini nantinya sepenuhnya ditangani oleh TNI Angkatan Udara. [Baca: ]


Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna, menegaskan pembelian Helikopter AW-101 sebagai helikopter kepresidenan yang baru sudah melalui tahapan dan kajian mendalam TNI AU.


Menurut Agus, alasan membeli pesawat helikopter AW-101, lantaran dirinya benar-benar mengetahui helikopter mana yang benar-benar canggih dan lebih layak digunakan oleh kepala negara.


"Saya tahu betul, pengalaman bagaimana mengoperasikan pesawat-pesawat yang sekarang ada, bagaimana servisnya, bagaimana kita mencari suku cadang," kata Agus Supriatna di Wisma Angkasa, Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, Selasa 24 November 2015.


Tentunya, pembelian pesawat helikopter bagi kepala negara Presiden, Wakil Presiden dan VVIP, berdasarkan hasil kajian dan penelitian yang lebih serius.


"Jadi, jangan dibuat seperti ini. Segala sesuatu, saya tahu betul, kenapa saya enggak memilih ini, pasti ini karena hasil kajian," ujar Agus. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya