KSAU: Heli Presiden Jokowi Datang 9 April 2016

Helikopter Presiden Joko Widodo AgustaWestland AW101
Sumber :
  • VIVA.co.id/Wikipedia

VIVA.co.id - TNI Angkatan Udara telah memesan pesawat helikopter Agusta Westland AW 101 buatan Inggris dan Italia yang diperuntukan bagi kepala negara Presiden dan Wakil Presiden serta bagi kalangan pejabat negara VVIP.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna mengatakan, akan membeli tiga pesawat helikopter AW 101, hal ini sesuai dengan rencana strategis (renstra) periode tahun 2015-2019.

Jokowi Salat Jumat di Bandara Soekarno-Hatta

Bahkan, renstra ini sudah dilakukan pengkajian oleh Markas Besar Tentara Nasional Inddonesia (Mabes TNI), sudah dilayangkan kepada Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan sudah disampiakan pula ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Jadi ini hasil dari kajian satuan bawah dari Skadron VVIP, kita kaji di Mabes. Akhirnya saya putuskan untuk renstra 2015-2019 kita beli untuk memenuhi Skadron VVIP," ujar Agus di Jakarta.

Tentunya, kata Agus, TNI AU mempunyai alasan kuat membeli yang pesawat helikopter tersebut. Serta sudah sesuai dengan apa yang sudah direncanakan oleh internalnya sendiri. Bahkan, kapasitas AW bisa digunakan untuk pemadaman kebakaraan hutan di saat musim kering, karena daya tampung air cukup lebih besar.

"Bukan hanya untuk kebakaran, bisa multi fungsi, 15 second bisa sedot 12 ton air," ujarnya.

Bila sesuai rencana, helikopter AW 101 sudah berada di Indonesia pada April 2016. "Insya Allah bisa cepat, satu pesawat saya sudah minta dipercepat pada 9 April sudah bisa datang," katanya.

Fadli Zon dan Fahri Hamzah Puji Jokowi

Menurutnya, pesawat AW 101 mempunyai kapasitas lebih nyaman, sehingga bagi kepala negara Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta dapat menaiki kapal lebih nyaman. "Agar kepala negara tidak jongkok masuk pesawatnya," katanya.

Selain itu, kata Agus, pesawat helikopter yang akan dibeli oleh TNI AU mempunyai standar yang lebih maksimal soal keamanannya. Sebab, helikopter diperuntukan para petinggi kepala negara.

"Kalau tidak safety nanti terjadi apa-apa. Nanti saya yang bertanggung jawab. Saya minta helikopter yang benar-benar safety," ujarnya.

Kemudian, terkait info bahwa Panglima TNI Gatot Nurmantyo meminta pesawat helikopter tersebut harus anti peluru, hal tersebut tergantung anggaran yang sudah diberikan pemerintah kepada TNI AU.

Kapolda Metro Jaya Pastikan Tagih Janji Demonstran

"Kalau anti rudal segala macam lihat anggaran. Kalau untuk Presiden AS ya dipasang segala macem pokoknya anti segala macam, bahkan mencapai US$120 juta per unit," kata Agus.

Maket Stasiun Kereta Api di dalam area Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten

Presiden: Proyek Kereta Bandara Selesai Sesuai Target 2017

Terkendala lahan yang belum dibebaskan

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016