Polemik Salam Sunda, Ini Arti Sampurasun

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Jay Ajang Bramena

VIVA.co.id - Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi menyayangkan sikap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab, yang diduga telah melakukan pelecehan dan penghinaan terhadap salam Sunda.

Dalam kegiatan dakwah yang diunggah di media sosial YouTube tanggal 14 November 2015 lalu. Dalam Video berdurasi 43 detik itu, Habib Rizieq mempelesetkan Sampurasun menjadi 'Campur Racun'.

Bupati Purwakarta Kawini Nyi Roro Kidul, Ini Kata Cak Nun

Atas ucapan itu, Habib Rizieq diminta bertanggung jawab dan meminta maaf kepada masyarakat Sunda. Karena, pernyataan itu sangat menyakiti serta melecehkan orang Sunda.

Namun, di tengah polemik plesetan salam Sunda  "Sampurasun" menjadi "Campur Racun" oleh Habib Rizieq Syihab. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di sela-sela kegiatannya menjelaskan makna dan arti sebenarnya tentang Sampurasun.

Elemen Masyarakat Sunda Bersatu Desak Habib Rizieq Diperiksa

Diunggah melalui laman Facebooknya, Rabu, 25 November 2015, bupati yang juga budayawan Sunda itu menjelaskan secara gamblang tentang Sampurasun. Tulisan yang diunggahnya diberi judul "Catatan Kecil Sampurasun".

Berikut isi tulisan Dedi Mulyadi tentang penjelasan arti Sampurasun:

"Catatan Kecil Makna "Sampurasun"

Sampurasun berasal dari kalimat "sampurna ning ingsuh" yang memiliki makna "sempurnakan diri anda". Kesempurnaan diri adalah tugas kemanusiaan yang meliputi penyempurnaan pandangan, penyempurnaan pendengaran, penyempurnaan penghisapan, penyempurnaan pengucapan yang semuanya bermuara pada kebeningan hati. Pancaran Kebeningan hati akan mewujud sifat kasih sayang hidup manusia maka orang sunda menyebutnya sebagai ajaran siliwangi, silih asah, silih asih, silih asuh

Ketajaman inderawi orang sunda dalam memaknai sampurasun melahirkan karakter waspada permana tinggal (ceuli kajaga ku runguna, panon kajaga ku awasna, irung kajaga ku angseuna, letah kajaga ku ucapna yang bermuara pada hate kajaga ku ikhlasna) waspada permana tinggal bukanlah sikap curiga pada seluruh keadaan tetapi merupakan manifestasi dari sosok perilaku sunda yang deudeuhan welasan, asihan, nulung kanu butuh nalang kanu susah nganteur kanu sieun nyaangan kanu poekeun) selalu bersikap tolong menolong pada sesama hidup.

Sikap ini melahirkan budaya gotong royong yang dilandasi semangat sareundeuk saigel sabobot sapihaeuan, ka cai jadi saleuwi ka darat jadi salogak, sistem komunalitas yang bermuara pada kesamaan titik penggerak pada sang Maha Tunggal Penguasa Seluruh Kesemestaan.

Memusatkan seluruh energi kemanusiaan pada KemahaTunggalan Allah Penguasa Alam Semesta melahirkan karakter peng-aku-an dalam diri orang sunda hirup ukur sasampeuran awak ukur sasampayan sariring riring dumadi sarengkak saparipolah sadaya kersaning Gusti Nu Maha Suci, sifat totalitas ini melahirkan sosok yang bernama Rawayan Jati Ki Sunda.

Jay Ajang Bramena/tvOne Purwakarta

Aksi warga menolak kehadiran FPI di Purwakarta

Ngotot Datang, Warga Siap Sweeping Acara FPI di Purwakarta

Imam besar FPI Habib Rizieq rencananya akan ke Purwakarta Sabtu nanti.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2015