Polri Belum Cek Forensik Video Ancaman Kelompok Santoso

Baku Tembak di Sulawesi Tengah
Sumber :
  • ANTARA/ZAINUDDIN MN

VIVA.co.id - Mabes Polri terus menelusuri beredarnya video rekaman yang diduga suara Komandan Abu Wardah Asy-Syarqi alias Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Ancaman Santoso terhadap Istana Negara dan pejabat negara beredar di media sosial.

Polisi: Moril Kelompok Santoso Mulai Jatuh

Lihat Video:
Namun, sejauh ini kepolisian masih belum melakukan langkah secara maksimal dalam mengusut peredaran video yang diduga dilakukan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tersebut.

"Kita belum teliti secara laboratorium forensik," ujar Kapolri, Jenderal Polisi Badrodin Haiti, di Jakarta, Kamis, 26 November 2015.

Meskipun belum dilakukan penelitian lebih detail, beredarnya video ancaman kepada pejabat pemerintah agar bertaubat ini menjadi peringatan serius bagi Polri. Kewaspadaan terus dilakukan untuk mengantisipasi gangguan keamanan nasional.

"Tapi, kan apapun benar atau tidaknya itu jadi peringatan bagi kita untuk kewaspadaan," katanya.

Video rekaman berdurasi 9 menit 43 detik, yang diunggah ke akun Facebook bernama Muhammad Bahrunnaim Anggih Tamtomo pada Minggu, 22 November 2015, berisi ancaman terhadap pejabat negara.

Berikut petikan video suara rekaman yang telah beredar di media sosial:

"Kepada para pejabat pemerintah Indonesia. Bertaubatlah, kembalikan hak Allah yang telah kalian rampas. Sebelum datang kepada kalian, hari-hari yang tak bermanfaat bagi pertaubatan," seperti dikutip dalam video tersebut, Senin 23 November 2015.

"Kami adalah tentara Daulah Islam, yang sedang mengingatkan kalian. Yang kalian percaya atau tidak percaya, suka atau tidak suka, rela atau tidak rela Panji Hitam ini akan berkibar dengan izin Allah di atas Istana Merdeka dan akan kami hancurkan Polda Metro Jaya," ujar Abu Wardah dalam ancamannya. (one)

Satgas Tinombala Tetap Tunggu Kelompok Santoso Turun Gunung
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar

Tiga Menyerah, Kelompok Santoso Tersisa 16 Orang

Polri mengapresiasi kelompok Santoso yang menyerahkan diri.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016