Bupati Purwakarta: Patung di Jakarta Lebih Banyak dan Besar

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Jay Ajang Bramena

VIVA.co.id - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengakui pantung-patung pewayangan yang dibangun di berbagai tempat di Purwakarta tidak lepas dari unsur seni dan budaya. Karena itu, dia tidak ingin menanggapi serius tudingan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI)  Habib Muhammad Rizieq Shihab, bahwa Dedi pemimpin yang berperilaku syirik. 

Bupati Purwakarta: Patung Wanita Telanjang Silakan Dibakar

Baca juga fokus:

Dedi Mulyadi juga tak ingin berpolemik meski dia dituding merusak tatanan keIslaman, yaitu mengganti Assalamu 'alaikum dengan sampurasun, hingga menikahi ratu laut selatan Nyai Loro Kidul.

Menurut Dedi, dia sengaja memilih patung tokoh pewayangan karena wayang adalah khasanah kebudayaan yang melekat dalam tradisi masyarakat Jawa. dengan beragam bentuk, mulai dari wayang golek, wayang kulit, wayang cepak, wayang ajen dan wayang catur.

"Wayang adalah khasanah kebudayaan yang melekat dalam tradisi masyarakat Jawa," kata Dedi, Sabtu 28 November 2015.

Selain itu, dia juga menganggap wayang adalah lambang dari kehidupan manusia, antara dua sisi yang berbeda, yang merupakan kepastian sunatullah. Sedangkan patung wayang adalah kreatifitas kebudayaan.

Dedi juga menyayangkan jika dengan banyak patung di Purwakarta dianggap sebagai hal yang menyimpang, karena terlebih dahulu sebelum dibangun di Purwakarta, begitu banyak jenis patung yang sudah berdiri megah di berbagai daerah, seperti di Cirebon ada Patung Bima, bahkan di Jakarta patung-patung besar sudah ada sejak masa pemerintahan Soekarno.

"Sebelum di Purwakarta sudah ada patung bima di Cirebon. Di Jakarta patung lebih banyak dan besar sejak masa Bung Karno," ujar Dedi.

Namun Dedi berkeyakinan jika keberadaan patung di Purwakarta kerap menjadi pembicaraan dan itu tak lepas dari dirinya yang dikenal sebagai sosok yang eksentrik. Dedi juga tidak menampik jika patung di Purwakarta dinilai lebih seksi dan menarik untuk dipermasalahkan.

"saya berprasangka baik saja, mungkin patung di Purwakarta lebih seksi. Sehingga menarik untuk dipermasalahkan," katanya.

Dalam ceramahnya, Habib Rizieq menuding Dedi sedang berusaha menghidupkan kembali ajaran "Sunda Wiwitan", sehingga dia menghiasi Purwakarta dengan aneka patung pewayangan seperti patung bima dan gatotkaca, bahkan ditambah dengan aneka patung Hindu Bali.

Rizieq mengingatkan masyarakat Purwakarta kalau pemimpin mereka mengaku telah melamar Nyai Roro Kidul dan mengawininya. Selanjutnya, ia membuat kereta kencana yang konon katanya untuk dikendarai sang isteri, Nyai Roro Kidul.

Patung Arjuna di Purwakarta Dibakar Orang

Kereta Kencana tersebut dipajang di Pendopo Kabupaten Purwakarta, dan diberi kemenyan serta sesajen setiap hari, lalu dibawa keliling Purwakarta setahun sekali saat acara restival budaya, dengan dalih untuk membawa keliling Nyai Roro Kidul buat keberkahan dan keselamatan Purwakarta.

Selain itu, pohon-pohon di sepanjang jalan kota Purwakarta diberi kain "Poleng", yaitu kain kotak-kotak hitam putih, bukan untuk  keindahan, tapi untuk keberkahan sebagaimana adat Hindu Bali, dan Dedi pun mulai sering memakai ikat kepala dengan kembang seperti para pemuka adat dan agama Hindu Bali.

"Dedi tidak bangga dengan Islamnya, tapi dia bangga dengan patung, sesajen dan takhayyulnya, yang dikemas atas nama Kearifan Lokal (Local Wisdom)," katanya.

Saat banyak ulama dan kiai mulai memprotes dan mengkritik peri laku 'syirik' Dedi, maka serta merta Dedi membuat Perbup (Peraturan Bupati) tentang larangan ceramah provokatif yang menentang kebijakannya.

Belakangan, Dedi mulai sering meninggalkan salam syariat Islam Assalaamu 'alaikum dan diganti dengan salam adat Sunda sampurasun. Di mana saja dan kapan saja, Dedi terus mengkampanyekan aneka budaya syiriknya yang dibungkus dengan nama adat dan budaya, serta dikemas dengan salam santun masyarakat Sunda sampurasun.

Jay Ajang Bramena

Pabrik Benang Senilai Rp556 Miliar Diresmikan
Taman Air Mancur Sri Baduga Maharaja

Punya Wisata Andalan, Purwakarta Targetkan 3 Juta Wisatawan

Taman Air Mancur Sri Baduga Maharaja jadi daya tarik.

img_title
VIVA.co.id
27 Februari 2016