LSM: Pusat Rehabilitasi Pemerintah Ditakuti Pengidap AIDS

Warga di China memperingati hari AIDS
Sumber :
  • Reuters/China Daily

VIVA.co.id - Lembaga pemerhati Orang dengan HIV AIDS (ODHA), Suara Kita, mengaku bila banyak pengidap enggan dirawat di pusat rehabilitasi milik pemerintah. Penyebabnya, shelter tersebut kerap masih memberikan stigma negatif terhadap para pasiennya.

Tak cuma itu, layanan milik pemerintah juga dianggap tidak ramah dengan ODHA. "Kalau ditanya pada pemerintah pasti ada shelternya. Tapi, ODHA punya persoalan sendiri kenapa tidak mau mendatangi shelter layanan tersebut," ujar Direktur Suara Kita, Hartoyo di Jakarta, Rabu 2 Desember 2015.

Menurut Hartoyo, ODHA lebih nyaman mendatangi shelter rehabilitasi yang berbasis komunitas. Sebab, biasanya mereka yang terinfeksi AIDS tidak ingin teman kerja bahkan keluarganya tahu.

ODHA juga ingin terbebaskan dari tuduhan-tuduhan moral yang dianggap menjadi penyebab mereka menderita HIV AIDS.

Ia menjelaskan ODHA yang direhabilitasi biasanya membutuhkan waktu perawatan intensif hingga dua bulan untuk pengobatan. Selama itu, mereka tidak mau pulang ke rumah dan membutuhkan dukungan baik sosial maupun psikologis.

Alasan Varian COVID Omicron Banyak Diidap Pasien HIV-AIDS

"Jadi, ada shelter Dinas Sosial di Sukabumi. Penjaganya tak sensitif. Sebabnya, ODHA sering ditanya kenapa mereka terinfeksi. Pertanyaan itu menyakitkan buat orang yang masih trauma. Ini persoalan yang terjadi pada shelter yang dibangun pemerintah," kata Hartoyo.

HIV/AIDS.

UNICEF: Satu Anak Terinfeksi HIV Setiap 2 Menit pada 2020

Saat dunia tengah berjuang untuk mengatasi pandemi COVID-19 pada tahun 2020, diketahui satu anak baru terinfeksi HIV setiap dua menit.

img_title
VIVA.co.id
1 Desember 2021