Budget Cukong Terbatas, Pilkada Serentak Sepi

Ilustrasi/Pilkada serentak tahun 2017
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Moch Asim

VIVA.co.id - Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Didik Supriyanto mengatakan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan pelaksanaan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak terasa sepi.

Akar Masalah Politik Uang Parpol Bukan Soal Sumber Dana

"Kewenangan kekuasaan Bupati dan Wali Kota terbatas. Sehingga upaya untuk izin dan lainnya tidak menarik minat investor," ujar Didik dalam diskusi Pilkada Klimaks atau Anti Klimaks di Gado-gado Boplo, Jakarta, Sabtu, 5 Desember 2015.

Ia menambahkan, para cukong yang biasa membiayai pasangan calon kepala daerah memiliki dana terbatas. Sehingga, para cukong hanya mampu membiayai pasangan calon kepala daerah pada titik-titik tertentu.

"Dia (cukong) tahu Bupati dan Wali Kota kewenangannya tidak banyak. Makanya hampir semua pasangan calon sulit melakukan kampanye, karena mereka tidak punya duit," kata Didik menambahkan.

Suara 97 Persen Masuk, Willy-Wahyudi Ungguli Hitung Cepat

Didik mengaku pernah bertemu dengan beberapa politisi partai yang merupakan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang menceritakan keluhan para calon kepala daerah. Saat partai memang tidak secara resmi mendukung pasangan calon terutama dari sisi anggaran.

Faktor lain penyebab kurangnya gaung tahapan Pilkada karena sepinya kampanye. Saat ini, tahapan kampanye para calon kepala daerah dibiayai negara. Sehingga kampanye hanya pertemuan terbatas dan mengelilingi kampung. "Maka dari itu tak heran jika situasi Pilkada yang berlangsung saat ini terasa sepi."

(mus)

Hasil Hitung Cepat Pilkada Kalteng Bersaing Ketat
Anggota Bawaslu, Nasrullah.

Awas, Terima Politik Uang Bisa Terjerat Pidana

Pada pemilu sebelumnya, hanya pemberi yang terkena ancaman pidana.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016