Pilkada Serentak 2015

Petahana Rendra Kresna Tak Tergoyahkan di Pilkada Malang

Simulasi Pemilu Kepala Daerah 2015
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Pasangan petahana Rendra Kresna-Sanusi unggul di Pilakda Kabupaten Malang. Mereka mengalahkan dua pasangan lain, yaitu Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi dan Nurcholis-Muchamad Mufid.
PDIP Masih Cari Momentum Baik untuk Umumkan Cagub DKI

Hal itu berdasarkan hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) bekerja sama dengan Jaringan Isu Publik (JIP). Pasangan calon petahana mendapatkan 52.00 persen suara, disusul Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi 44.02 persen suara, dan Nurcholis-M Mufidz 3.98 persen.
Ahok Tak Sudi Disebut Petugas Partai

Persentase data masuk sebanyak 100 persen dari jumlah pemilih 57.63 persen suara dengan margin eror sebanyak satu persen.
KPUD DKI Akui Syarat Jalur Independen Sulit

Hasil hitung cepat LSI menggunakan metode multistage random sampling di 200 tempat pemungutan suara (TPS) di antara 3.672 TPS dengan 111.750 suara yang masuk. “Sampel diambil acak di 33 kecamatan,” kata Peneliti LSI, Imam Fauzi Surahmat, pada Rabu, 9 Desember 2015.

Hasil survei itu disambut positif Rendra Kresna. Meksi survei tidak menggambarkan target suara yang ditetapkan tim sukses, yaitu sebesar 64 persen, hasil keunggulan tipis itu diakui sama dengan hasil hitung internal tim sukses.

“Saya berterima kasih pada semua elemen yang mendukung saya. Kemenangan ini bukan hal yang mudah karena kali ini sebagai incumbent (petahana) saya lebih defensif dibandingkan tahun 2010,” kata Rendra.

Mengenai gambaran sedikitnya jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya di Kabupaten Malang, Rendra mengaku pemerintahan berikutnya harus melakukan evaluasi menyeluruh.

Hasil survei LSI menyebut persentase partisipasi pemilih sekira 57.63 persen. Jumlah itu lebih sedikit dibanding persentase kepesertaan pemilih tahun 2010 sebesar 59 persen.

“Jika benar, ini lebih rendah dibanding partisipasi masyarakat lima tahun lalu. Harus dievaluasi dari berbagai sektor, misalnya, ekonomi. Jika banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada upah harian, maka mereka tak akan membuang pendapatan satu hari untuk mencoblos,” katanya. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya