Ritual Tumpek Landep, Keris Hingga Motor Dimandikan

Ritual Tumpek Landep di Bali
Sumber :
  • Bobby Andalan/VIVA.co.id

VIVA.co.id - Hari ini, Sabtu 12 Desember 2015, umat Hindu di Bali merayakan upacara Tumpek Landep. Dalam ritual unik ini, berbagai benda yang terbuat dari besi, logam dan emas harus dimandikan.

Bangun Tol Denpasar-Buleleng, Bukit Bedugul 'Dibelah'

Menurut tokoh adat Kuta, Dewa Gede Mayun, Tumpek Landep merupakan ritual persembahan khusus untuk semua jenis benda yang terbuat dari bahan besi, logam dan emas seperti keris, senjata pusaka, pistol, senapan, hingga mobil dan motor.

Sebelum diupacarai, Dewa Mayun menjelaskan seluruh benda itu harus dibersihkan terlebih dahulu. "Setelah itu dilakukan upacara pembersihan dengan menggunakan kelengkapan sarana banten, rangkaian janur kombinasi bunga dan buah-buahan untuk dipersembahkan kepada Sang Pencipta," kata Dewa.

Katanya, upacara itu dimaksudkan agar benda-benda tersebut dapat dimanfaatkan dan difungsikan dengan baik serta berguna untuk kebajikan.

Ritual Tumpek Landep, kata Dewa Mayun, biasanya dilakukan di setiap rumah, perkantoran atau perusahaan yang dilakukan dari pagi hingga sore hari untuk memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Dewa Senjata.

Upacara ini digelar setiap 210 hari sekali dan merupakan wujud puji syukur umat Hindu Bali kepada Tuhan atas segala senjata dan alat-alat transportasi yang membantu dan mempermudah dalam kehidupan sehari-hari.

Penglingsir (tokoh yang dituakan) Puri Satria Dalem Kaleran Kuta itu melanjutkan, ritual Tumpek Landep juga dimaksudkan untuk memohon keselamatan karena senjata dan kendaraan tersebut memberikan perlindungan terhadap pemakainya.

Tumpek Landep sekaligus merupakan Pujawali Betara Siwa yang berfungsi melebur dan memralina (memusnahkan) kembali ke asalnya.

"Semua benda yang dibuat dari bahan logam memiliki unsur yang dipercaya dapat berpengaruh bagi penggunanya. Melalui ritual ini diharapkan dapat memberikan pengaruh yang baik bagi penggunanya," demikian Dewa Mayun. (one)

Hujan Deras, Jembatan Penghubung Denpasar-Gilimanuk Terputus
Tokoh Agama Hindu Dukung Reklamasi Teluk Benoa Duduki DPRD Bali

Aktivis Anti Reklamasi Teluk Benoa Dilaporkan ke KIP

Pelaporan terkait transparansi keuangan organisasi tersebut.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016