Kala Bung Karno Hadapi Raja dan Ratu Gadungan

Bung Karno
Sumber :
  • VIVA.co.id / Dody Handoko

VIVA.co.id - Raja Idrus dan Ratu Markonah pernah membuat gempar Indonesia pada jaman Presiden Soekarno. Pasangan suami-istri itu mengaku sebagai raja dan ratu Suku Anak Dalam, Sumatera. Padahal mereka penipu ulung.
 
Dalam berbagai sumber diceritakan, pada akhir tahun 1950-an, pemerintah Kerajaan Belanda masih belum juga menyerahkan Irian Barat seperti yang telah dijanjikan dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada 1949. Bung Karno jadi geram dengan kebijakan Belanda yang ingkar janji itu.
 
Tak pelak lagi, pada 1961 kesabaran Bung Karno habis. Ia pun menabuh genderang perang melawan mantan penjajah, dengan mengobarkan komando "Trikora". Ini adalah operasi tempur yang lebih dikenal dengan operasi pembebasan Irian Barat.

Curahan Hati Bung Karno yang Jadi Sasaran Pembunuh

Demi mensukseskan perjuangan tersebut, Bung Karno membutuhkan dukungan dari seluruh rakyat Indonesia. Bung Karno sendiri sampai blusukan ke daerah-daerah untuk berpidato dan bertemu langsung dengan rakyatnya.
 
Koran-koran pada waktu itu memberitakan bahwa beberapa daerah di Indonesia digemparkan dengan kedatang sepasang ratu dan raja Ratu Markonah dan Raja Idroes, yang mengaku sebagai pemimpin tertinggi suku anak dalam dari rimba belantara Jambi.
 
Ratu dan raja itu bermaksud berkeliling Indonesia untuk melihat-lihat daerah di luar wilayah kekuasaan mereka. Para pejabat di daerah -daerah yang mereka sambangi menyambut dengan meriah.
 
Sejarawan Universitas Indonesia, Anhar Gonggong, menuliskan bahwa tiba-tiba salah seorang pejabat setempat tergopoh-gopoh menemui Bang Karno dan mengabarkan bahwa telah tiba di Jakarta ratu dan raja penguasa suku Anak Dalam dan ingin bertemu dengan Bung Karno.
 
Tak menunggu lebih lama lagi, Bung Karno pun segera memerintahkan penyambutan besar-besaran bagi tamu agung yang datang dari jauh. Hotel berbintang, restoran mewah, dan wisata ke pulau Dewata pun telah disiapkan, demi mengajuk hati sang ratu dan raja yang terhormat.

Harapannya agar seluruh suku Anak Dalam turut mendukung sepenuhnya perjuangan Trikora.
 
Ratu Markonah dan Raja Idroes berdandan sangat mewah dan berpenampilan sangat meyakinkan. Ratu Markonah mengenakan kaca mata hitam yang tak pernah dilepasnya. Konon kaca mata ini untuk menutupi luka pada salah satu bola matanya.
 
Beberapa hari kemudian, penduduk Jakarta dan seluruh rakyat Indonesia dibuat tercengang dan heboh setengah mati, dengan kabar yang menyebutkan bahwa Markonah dan Idroes sama sekali bukan ratu dan raja. Mereka hanyalah ratu dan raja palsu.
 
Setelah beberapa hari berada di Jakarta dan kerjanya cuma makan-minum dan tinggal di hotel berbintang dalam gelimang kemewahan, kedok mereka terbongkar.
 
Salah seorang penduduk mengenali Idroes sebagai seorang penarik becak di Jakarta.  Sementara Markonah adalah seorang perempuan PSK dari daerah Tegal Jawa Tengah. (ren)

Menguak Ambisi Bung Karno Bangun Gedung Sarinah
Hasto Datangi KPK

Peran Penting Kerajaan Kotawaringin Bagi Kemerdekaan RI

Kerajaan Kotawaringin merupakan cikal bakal Provinsi Kalteng.

img_title
VIVA.co.id
20 Januari 2016